POTENSI TEGAKAN SENGON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) SEBAGAI INDIKATOR KEBERHASILAN HUTAN RAKYAT DI DESA PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG

Main Author: FEBRIYANTO, ZAINOL
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25047/1/jiptummpp-gdl-zainolfebr-37851-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25047/2/jiptummpp-gdl-zainolfebr-37851-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25047/
Daftar Isi:
  • Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh dan dibangun serta dikelola oleh rakyat, pada umumnya berada di atas tanah milik atau tanah adat. Dalam pemanenannya biasanya masyarakat di Desa Pasrujambe menjual dengan jumlah kisaran tanpa mengetahui nilai tegakan yang diusahakan. Pemanenan dengan cara ini akan mengurangi kesejahteraan masyarakat di desa tersebut karena pendapatan hasil dari hutan kurang optimal. Oleh karena itu diharapkan kegiatan inventarisasi dapat memberikan informasi mengenai potensi tegakan di Desa Pasrujambe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tegakan sengon yang diusahakan dan nilai ekonomi yang diperoleh dari hasil usaha sengon di hutan rakyat Desa Pasrujambe Lumajang. Penelitian dilakukan pada pertengahan bulan Januari sampai pertengahan Februari 2014 di Desa Pasrujambe. Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas 2 jenis yakni jenis data primer dan jenis data sekunder. Data primer merupakan jenis data yang diperoleh melalui kegiatan inventarisasi dengan menggunakan random sampling meliputi data diameter pohon, tinggi pohon, volume pohon dari setiap unit contoh. Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh dari lokasi penelitian seperti keadaan umum lokasi penelitian dan data penunjang mengenai perkembangan hutan rakyat di Desa Pasrujambe. Dari hasil kegiatan inventarisasi yang dilakukan di Desa Pasrujambe Kabupaten Lumajang potensi tegakan Sengon yang berdiameter kurang dari 20 cm sebesar 511,79 m3 dengan jumlah tegakan sebanyak 2989 batang, sedangkan potensi tegakan yang berdiameter lebih dari 20 cm sebesar 376,37 m3 dengan jumlah tegakan sebanyak 399 batang. Rata – rata volume pada lahan 40 ha tegakan seluruhnya sebesar 22,204 m3/ha. Berdasarkan data yang didapat nilai B/C ratio lebih dari 1 (satu), yaitu sebesar 7,192 dengan nilai NPV positif sebesar 150.904,68. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengusahaan hutan rakyat di Desa Pasrujambe memang layak untuk diusahakan dan dapat dikatakan berhasil karena memberikan keuntungan sebesar Rp 243.033.500 dari tegakan Sengon yang memiliki diameter >20 cm pada luasan lahan 40 ha.