A STUDY OF ANNIE SULLIVAN’S MOTIVATIONS TO TEACH HELEN KELLER IN WILLIAM GIBSON’S FILM “THE MIRACLE WORKER”

Main Author: J, MUKHLISAH AQ
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/24817/1/jiptummpp-gdl-mukhlisaha-35840-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24817/2/jiptummpp-gdl-mukhlisaha-35840-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24817/
Daftar Isi:
  • Kesusastraan adalah sebuah gambar yang nyata atau cerminan dari kehidupan manusia. Kesusastraan menjelaskan apa dan bagaimana kehidupan manusia yang biasa terjadi di masyarakat. Penelitian ini mengangkat salah satu karya sastra yang berupa film karena bahasa yang digunakan dalam film berhubungan dengan kesusastraan. Kesusastraan dan film berbagi kemampuan dalam menyusun tata bahasa dan menggunakan gaya bercerita. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan motivasi Annie Sullivan dalam mengajar Helen Keller dan untuk mengetahui pengaruh motivasi tersebut bagi Helen Keller. Tata cara penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran dari penelitian ini adalah film The Miracle Worker yang disutradarai oleh William Gibson. Alat yang dugunakan untuk mengumpulkan data adalah dokumen dan melalui pendekatan yang objektif. Kumpulan data yang ada diambil dengan mengumpulkan dan merekam data utama dan data tambahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua macam motivasi yang dimiliki Annie Sullivan dalam mengajar Helen Keller. Yang pertama adalah motivasi internal yang berupa keinginan Annie Untuk membagi kemampuannya kepada anak-anak cacat. Yang kedua adalah mivasi eksternal yang berupa saran dari Dr. Anagnos, dukungan dari keluarga besar Helen dan keinginan yang begitu kuat dari Helen untuk belajar. Pengaruh dari motivasi Annie Sullivan kepada Helen berupa kesuksesan Helen dalam belajar, kesuksesan Helen dalam perilaku yang dulunya sebagai anak yang liar berubah menjadi anak yang baik, dan keberhasilan Helen untuk menjadi gadis yang mandiri meskipun sebagai penyandang cacat.