PENINGKATAN PRESTASI SISWA KELAS V SDN 02 PRAMBON TRENGGALEK PADA MATERI PERJUANGAN KEMERDEKAAN DI INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MACTH
Main Author: | SEPTIAN, BAYU |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24766/1/jiptummpp-gdl-bayuseptia-36769-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/24766/2/jiptummpp-gdl-bayuseptia-36769-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/24766/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan hasil pengamatan,diskusi dan tanya jawab dengan siswa dan guru mata pelajaran IPS 02 Prambon Trenggalek diketahui proses pembelajaran matematika di SDN 02 Prambon Trenggalek belum berpusat pada siswa (Student Centered), sehingga siswa tidak terlalu aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada prestasi belajar siswa yang menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sehingga ketuntasan belajar secara klasikal juga belum dapat mencapai ketuntasan minimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran IPS kelas V SDN 02 Prambon Trenggalek dan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN02 Prambon Trenggalek setelah menggunakan model pembelarjan kooperatif tipe make a match. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 6 – 15 Maret 2014 dengan menggunakan dua siklus dengan empat kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini lembar observasi, dokumentasi, dan soal tes. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa kelas V SDN 02 Prambon Trenggalek dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan langkah-langkah pembelajaran: (1) pembentukan kelompok oleh guru (2) pembagian kartu soal pada kelompok pembawa kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok pembawa kartu jawaban oleh guru (3) pencarian kartu pasangan dengan batas waktu yang ditentukan guru (4) presentasi kelompok (5) pemberian poin (6) guru menutup pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, untuk hasil belajar siswa yang diukur dari prosentase ketuntasan belajar minimal secara klasikal dari siklus I kesiklus II. Pada siklus I secara klasikal ketuntasan belajar adalah 46,87% atau 15 siswa belum dikatakankan tuntas karena siswa yang tuntas belajar kurang dari 75% dan jumlah ini meningkat pada siklus II sebesar 90,62% atau 29 siswa sehingga pada siklus II sudah dikatakan tuntas belajar karena lebih dari 75% siswa yang tuntas belajar.