“ANALISIS FRAMING PADA TAYANGAN FEATURE DI TELEVISI” (Studi Pada Tayangan Wisata Alam Jejak Petualang di Trans7 versi Demam Emas di Ujung Sumatra)

Main Author: GEYS, ACHMAD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/24757/1/jiptummpp-gdl-achmadgeys-34719-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24757/2/jiptummpp-gdl-achmadgeys-34719-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24757/
Daftar Isi:
  • Televisi sebagai bagian dari media massa memiliki daya tarik dalam menyiarkan informasi. Agar tayangan yang disajikan oleh media televisi digemari khalayak, dibutuhkan tayangan yang bukan hanya memberikan informasi namun juga bersifat menghibur. Terdapat beberapa macam tayangan televisi, salah satunya tayangan documenter berbentuk feature. Jejak petualang merupakan tayangan dokumenter yang bertahan hingga saat ini. Isi programnya adalah bentuk laporan petualangan alam bebas yang menggunakan dokumentasi secara profesional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Jejak Petualang di Trans7 sebagai tayangan feature membingkai tayangan wisata alam. Dengan tujuan penelitian untuk memahami dan menganalisis pembingkaian oleh media atau framing pada tayangan feature wisata alam oleh Jejak Petualang. Tayangan feature adalah liputan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan ataupun yang menambah pengetahuan khalayak melalui penjelasan perinci, lengkap, serta mendalam. Tayangan feature bertemakan wisata alam merupakan salah satu tayangan televisi yang digemari karena khalayak dapat menambah pengetahuannya tentang kekayaan alam tanpa harus keluar rumah. Banyak stasiun televisi yang menayangkan tayangan semacam ini, namun memiliki cara pembingkaian atau framing tayangan yang berbeda - beda. Framing ini tergantung pada kepentingan media yang akhirnya memperlihatkan konstruksi media atas realitas. Dengan adanya framing ini maka dapat terlihat juga aspek – aspek yang perlu ditonjolkan maupun tidak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing. Fokus penelitian ini adalah analisis framing pada tayangan Jejak petualang episode Demam Emas di ujung Sumatra yang terdiri dari 3 segmen yang berbeda. Teknik analisis data berdasarkan pada analisis framing milik Gamson dan Mondigliani yang memiliki 8 elemen yaitu Methapors, Catchphrases, Depiction, Exemplaar, Root, Appeals to Principle, Consequence, dan Visual Images. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jejak Petualang mengenalkan khalayak akan kekayaan nusantara dengan berbagai model yaitu perjalanan ke suatu tempat, berwisata di kampung pelosok yang memiliki fenomena atau budaya unik dan petualangan yang dilakukan Jejak Petualang seperti melalui hutan, tebing, melewati jalan – jalan terjal dan sempit. Terdapat aspek – aspek yang menonjol setelah menggunakan kelima perangkat framing milik Gamson, dilihat dari segi isi dan penyampaian pesan yaitu Chatphrases yang disajikan di setiap awal segmen tayangan. Methapors yang selalu ditampilkan di setiap segmen agar tayangan menjadi lebih menarik. Penggunaan Depiction untuk gagasan yang cenderung bersifat konotatif/negatif. Terdapat Exemplaar yang disajikan selain untuk perbandingan suatu fakta namun juga digunakan hampir di semua segmen untuk memperjelas gagasan dengan teori dan Visual Images yang memberikan makna di setiap pengambilan shot gambar. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pembingkaian media atas realitas memiliki ideologi dan cara yang berbeda dalam menafsirkan fakta di dalam tayangannya. Jejak petualang menjadikan kekayaan alam sebagai gagasan atau pesannya. Ideologi Jejak Petualang dalam tayangan ini bukan hanya mengenalkan khalayak akan kekayaan nusantara namun juga mengajak khalayak untuk ikut memahami dan memaknai realitas dibalik pemberitaannya dengan persepsinya masing – masing. Jejak Petualang tidak bersifat netral di dalam pemberitaannya artinya masih berpihak pada sisi medianya atau dari sisi objek yang diteliti. Jejak Petualang membangun arah berfikir khalayak untuk peduli terhadap isi gagasannya. Dan terdapatnya kepentingan politik media oleh Jejak Petualang dibalik konstruksi realitas pemberitaannya.