TANGGAP BEBERAPA GALUR KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP TINGKAT NAUNGAN YANG BERBEDA
Main Author: | FATMAWATI, LULUK |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24640/1/jiptummpp-gdl-s1-2005-lulukfatma-4120-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/24640/ |
Daftar Isi:
- Kacang hijau merupakan tanaman kacang-kacangan yang mempunyai peranan penting dalam menunjang peningkatan mutu makanan rakyat maupun dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat petani, hal ini disebabkan karena kacang hijau banyak mengandung protein, vitamin maupun kalori, disamping itu kacang hijau juga mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Berbagai upaya untuk mencapai swasembada kacang hijau telah banyak dilakukan, diantaranya melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pertanian. Salah satu realisasi untuk meningkatkan produksi melalui ekstensifikasi dan diversifikasi adalah dengan mengadakan sistem bertanam secara tumpangsari. Naungan merupakan salah satu bentuk modifikasi iklim mikro yang bertujuan untuk mengurangi jumlah radiasi langsung yang diterima tanaman. Naungan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap radiasi matahari yang diterima tanaman baik intensitas maupun kualitasnya sehingga akan sangat berpengaruh dalam berbagai aktifitas tanaman. Tujuan dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui apakah galur kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang diuji menunjukkan tanggapan yang berbeda terhadap naungan. 2. Untuk mengetahui tingkat naungan berapa yang masih diterima oleh galur kacang hijau (Phaseolus radiatus). Hipotesa dari penelitian ini adalah: 1. Ada perbedaan tanggapan terhadap naungan diantara galur kacang hijau (Phaseolus radiatus). 2. Naungan 25 % diduga sebagai naungan yang maksimal bagi kacang hijau (Phaseolus radiatus). Penelitian ini bersifat experimen sungguhan. Sampel yang digunakan adalah 3 galur kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang ditanam pada 324 polybag, terbagi dalam 3 kelompok perlakuan dan 3 kali ulangan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Random Sampling. Tiga tingkat naungan yang digunakan adalah 0 %, 25 %, 50 %, sedangkan tiga galur kacang hijau yang digunakan adalah VC 2768 B, Kenari, dan Nuri. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi, dengan petak utama adalah tiga tingkat naungan dan anak petak adalah tiga galur kacang hijau. Untuk membedakan antara dua perlakuan digunakan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan naungan hingga 50 % menyebabkan etiolasi pada tinggi tanaman, sedangkan parameter panjang akar, jumlah helai daun, luas daun, bobot kering batang, bobot kering akar, bobot kering daun, bobot kering total, dan jumlah polong isi memberikan pertumbuhan maupun hasil terbaik pada naungan 0 %.