PERTUMBUHAN FITOPLANKTON SELAMA PEMUPUKAN DI TAMBAK BANDENG (Chanos chanos forks) UJUNGPANGKAH GRESIK
Main Author: | AISY, DAVIS UBAHATUL |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24554/1/jiptummpp-gdl-s1-2004-davisubaha-136-Pendahul-n.PDF http://eprints.umm.ac.id/24554/ |
Daftar Isi:
- Indonesia dianugerahi potensi ikan yang cukup besar, diantaranya adalah ikan bandeng (Chanos chanos forks) yang merupakan jenis ikan yang paling utama dibudidayakan oleh sebagian besar petani tambak di Indonesia, karena produksi ikan bandeng (Chanos chanos forks) yang didapat dari tambak rata-rata masih rendah sehingga perlu adanya peningkatan produksi ikan bandeng yang optimal. Salah satu caranya petani tambak melakukan pemupukan yang bertujuan dalam meningkatkan kelimpahan fitoplankton, yang berfungsi sebagai makanan alami ikan bandeng dalam tambak, sehingga diperlukan informasi tentang bagaimana pertumbuhan pakan alami dalam ekosistem tambak untuk keberhasilan budidaya ikan bandeng, khususnya saat yang tepat untuk penebaran benih ikan bandeng (nener). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui macam-macam fitoplankton yang tumbuh di tambak bandeng selama pemupukan, (2) mengetahui pertumbuhan fitoplankton selama pemupukan di tambak bandeng, (3) mengetahui perbedaan jumlah fitoplankton di tambak bandeng selama pemupukan. Setelah dilakukan pengumpulan dan analisa data dengan menggunakan rumus haemacytometer, dan anava 1 jalur maka hasil yang didapat adalah: (1) fitoplankton yang ditemukan ada 19 marga dari 4 kelas. Kelas Chlorophyceae meliputi Spirogyra, Chlorococcum, Tetraedron, Dysmorphococcus, Closterium, Chlorella, Chlamydomonas; kelas Bacillariophyceae meliputi Surirella, Navicula, Nitzschia, Pinnularia, Pleurosigma; kelas Dinophyceae meliputi Peridinium, Ceratium , Noctiluca, Dinophysis; kelas Cyanophyceae meliputi Oscillatoria, Chroococcus, Synechocystis, (2) terjadi fluktuasi pertumbuhan pada setiap harinya, hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhi yaitu pemberian pupuk, suhu, salinitas, DO, cahaya, konsumen, organisme yang bersaing seperti klekap, (3) adanya perbedaan jumlah yang signifikan pada setiap harinya dengan jumlah tertinggi pada hari ke-6 sehingga pertumbuhan optimum terletak pada hari ke-6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selama pemupukan berlangsung terdapat berbagai macam fitoplankton yang tumbuh dan terjadi fluktuasi pertumbuhan yang sangat bervariasi, yang ditunjukkan pula dengan adanya perbedaan jumlah yang signifikan pada setiap harinya.