ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2007 – 2012

Main Author: SOLIHATUN,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/24425/1/jiptummpp-gdl-solihatun2-36726-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24425/2/jiptummpp-gdl-solihatun2-36726-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24425/
Daftar Isi:
  • Non Performing Financing (NPF) adalah salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank, karena NPF yang tinggi adalah indikator gagalnya bank dalam mengelola bisnis perbankan yang akan memberikan efek bagi kinerja bank, antara lain masalah yang ditimbulkan dari NPF yang tinggi adalah masalah likuiditas (ketidakmampuan membayar pihak ketiga), Rentabilitas (pembiayaan tidak bisa ditagih), Solvabilitas (Modal berkurang) . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return on Asset (ROA) sebagai indicator internal bank yang mewakili aspek profit dan likuiditas dan tingkat inflasi sebagai indicator eksternal bank (makroekonomi) terhadap rasio pembiayaan bermasalah yang tercermin dalam rasio Non Performing Financing (NPF) bank umum syariah di Indonesia tahun 2007 - 2012. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda menggunakan data panel dimana data time series adalah tahun 2007 – 2012 dan data cross section nya adalah bank umum syariah di Indonesia tahun 2007 – 2012 dan model yang digunakan adalah model regresi kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS). Hasil regresi diperoleh bahwa variabel Financing to Deposit Ratio (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Non Performing Financing, Return on Asset (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Non Performing Financing dan tingkat inflasi (X3) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Non Performing Financing. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.345706 atau 34.57%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas/ dependen yang terdiri dari Financing to Deposit Ratio (X1), Return on Asset (X3) dan tingkat inflasi (X3) dalam menjelaskan variabel terikat/ independen (Non Performing Financing) adalah sebesar 34.57%, sedangkan sisanya 65.43% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang secara implisit tercermin pada variabel pengganggu. Saran yang dapat dikemukan dari hasil penelitian ini diharapkan bank lebih mampu menjaga kinerja manajemen pembiayaan maupun manajemen lainnya terutama lebih menjaga sistem kehati – hatian dalam menyalurkan pembiayaan dan menjaga rasio profitabilitas sehingga rasio Non Performing Financing tetap terjaga.