PENGARUH JENIS DAN FREKUENSI PEMBERIAN PESTISIDA ORGANIK TERHADAP INTENSITAS SERANGAN ULAT GRAYAK (Spodoptera exigua Hbn.) PADA BAWANG MERAH (Allium ascalonicumL.)
Main Author: | Zainuri, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24250/1/jiptummpp-gdl-muhammadza-36578-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/24250/2/jiptummpp-gdl-muhammadza-36578-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/24250/ |
Daftar Isi:
- Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk komoditas utama yang dibutuhkan penduduk Indonesia, meskipun harganya mengalami fluktuasi. Kendala yang dihadapi petani bawang merah saat ini adalah sulitnya mengendalikan serangan hama dan penyakit bawang merah yang mengakibatkan penurunan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pestisida organik yang dikombinasikan dengan frekuensi pemberian terhadap intensitas serangan ulat grayak (Spodoptera exigua Hbn.) pada bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan FPP-UMM, pelaksanaan dilakukan pada bulan Februari - April 2014. Rancangan penelitian menggunakan Split Plot Design dengan rancangan lingkungan Rancangan Acak Kelompok (RAK),. Perlakuan petak utama adalah jenis pestisida organik (J), terdiri dari: pestisida kimia (J0), daun paitan (J1), daun cengkeh (J2), daun bandotan (J3), daun tembakau (J4), tembakau rajangan (J5), sedangkan anak petak adalah Frekuensi pemberian terdiri dari: frekuensi seminggu 1x (F1), frekuensi seminggu 2x (F2), semua kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali dengan jumlah sampel sebanyak 6 tanaman tiap perlakuan. Adapun parameter yang diamati adalah intensitas serangan ulat grayak (Spodoptera exigua Hbn.), tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, diameter umbi, berat segar tanaman, berat segar umbi dan berat kering umbi.Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan jenis pestisida organik dan frekuensi pemberian terhadap intensitas serangan ulat grayak (Spodoptera exigua Hbn.). Perlakuan pestisida organik daun bandotan dengan frekuensi seminggu 1x merupakan pestisida terbaik yang dapat menekan intensitas serangan ulat grayak (Spodoptera exigua Hbn.) dan sama dengan pestisida kimia (kontrol) frekuensi seminggu 2x pada umur 21 hst.