RESPON BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP LAMA PERENDAMAN COLCHICINE
Main Author: | Pribadi, Agung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24248/1/jiptummpp-gdl-agungpriba-36589-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/24248/2/jiptummpp-gdl-agungpriba-36589-2-babiag-g.pdf http://eprints.umm.ac.id/24248/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan kedelai semakin meningkat dikarenakan jumlah konsumen yang semakin bertambah dan produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan.Pada tahun 2005 tingkat konsumsikedelai8,10 kg/kapita/tahundenganproduksi 808.353 ton, sehingga diperlukan impor kedelai sekitar 1,20 juta t/tahun. Impor kedelai pada tahun 2007 mencapai 1,30 juta ton karena produksi kedelai dalam negeri menurun menjadi 608.262 ton (Ginting, 2009). Usaha peningkatan produksi kedelai dilakukan dengan cara perluasan areal (ekstensifikasi) dan peningkatan produktivitas (intensifikasi). Peningkatan produktivitas (intensifikasi) kedelai dapat dilakukan dengan modifikasi tanaman melalui mutasi menggunakan larutan colchicine. Berdasarkan analisis ragam dari seluruh variable,secara interaksi perlakuan tidak berbeda nyata terhadap semua parameter. Hal ini diduga karena perlakuan yang diberikan masih belum tepat. Varietas kedelai berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi per tanaman (cm), saat muncul bunga pertama (HST), jumlah bunga (Buah), jumlah polong (Buah), hasil petak perlakuan (g), berat 1000 biji. Lama perendaman colchicine tidakberpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah daun (Helai), jumlah bunga (Buah), saat muncul bunga pertama (HST), jumlah polong (Buah), berat kering 1000 biji (g), hasil petak perlakuan (g). Lama perendamancolchicine belum bisa meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi beberapa varietas kedelai, namun lama perendaman 30 menit sudah mampu menggandakan jumlah kromosom 2n = 49 lebih banyak dibanding normal 2n = 40. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan lama perendaman yang diberikan masih belum tepat sehingga perlakuan varietas yang lebih berpengaruh nyata, hal ini diduga dikarenakan oleh karakteristik dan faktor genetis masing-masing varietas tersebut berbeda.