ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DALAM PENERAPAN PSAK 46 PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP MOJOKERTO
Main Author: | Sadewo, Kharisma Wijaya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24135/1/jiptummpp-gdl-kharismawi-37244-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/24135/2/jiptummpp-gdl-kharismawi-37244-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/24135/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan mendeskripsikan koreksi fiskal serta pengakuan pajak tangguhan pada Pabrik Gula Gempolkrep pada tahun 2010, 2011, dan 2012 berdasarkan peraturan perpajakan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan PSAK 46. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto dapat disimpulkan bahwa koreksi fiskal pada pabrik terdiri dari sumbangan, bantuan kematian, selisih beban penyusutan, dan pendapatan bunga/jasa giro. Sedangkan untuk pajak tangguhan pada pabrik terjadi karena adanya perbedaan masa manfaat penyusutan asset tetap antara komersial dan fiskal. Koreksi fiskal Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 88.869.531,- , pada tahun 2011 sebesar Rp 15.465.688,- dan pada tahun 2012 sebesar Rp 1.074.240.000,-. Sedangkan untuk aktiva pajak tangguhan pada tahun 2010 sebesar Rp 74.549.690,- pada tahun 2011 sebesar Rp 21.118.207,- dan pada tahun 2012 sebesar Rp 15.738.985,-. Dengan adanya asset pajak tangguhan, maka beban pajak penghasilan (total) pada tahun 2010 sebesar Rp 18.490.889.560,- , pada tahun 2011 sebesar Rp Rp 9.384.155.293,- dan pada tahun 2012 sebesar Rp 25.578.464.515,-. Pajak tangguhan yang terjadi pada Pabrik Gula Gempolkrep merupakan asset pajak tangguhan, sehingga dapat diketahui bahwa laba kena pajak di masa akan datang lebih kecil dibandingkan laba komersial.