ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGELOLAAN PERSEDIAAN OBAT DI RSUD BANGIL

Main Author: DZULHAQI, RIDHO
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/24080/
Daftar Isi:
  • Judul: “Analisis Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Obat di RSUD Bangil+ ”. (Peneliti: Ridho Dzulhaqi, Pembimbing I: Dra. Endang Dwi W. M.Si, Ak, Pembimbing II: Drs. Setu Setyawan, MM). Salah satu alat pengendalian dalam mengelola persediaan obat yang baik adalah dengan cara memperbaiki sistem pengendalian internal pengelolaan persediaan obat di rumah sakit tersebut. Jika hal tersebut diacuhkan maka akan mempengaruhi tingkat perputaran obat-obatan yang akan berdampak dengan tidak terpenuhinya kebutuhan para pengguna jasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemungkinan adanya penyelewengan, pencurian, kerusakan dan kelalaian sehingga mengurangi efisiensi dan efektivitas pengelolaan persediaan di RSUD bangil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh berhubungan dengan aktivitas pengelolaan persediaan obat. Penulis menganalisa data menggunakan elemen-elemen sistem pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan dan aktivitas pengendalian. Pada elemen lingkungan pengendalian secara keseluruhan belum baik, karena pada prosedur pendelegasian otoritas dan tanggungjawab belum adanya kebijakan tertulis. Pada elemen penilaian resiko, pengelolaan persediaan obat berjalan dengan baik, karena petugas gudang menaksir resiko dengan sistem pencatatan obat yaitu dengan metode FIFO atau FEFO sehingga resiko kadaluarsa dapat diperkecil, serta membuat kebijaksanaan stock opname setiap bulan untuk mengatasi risiko persediaan obat tersebut. Pada elemen informasi dan komunikasi atas pengelolaan persediaan obat berjalan dengan baik, karena pada aktivitas penerimaan perbekalan, petugas gudang menerima barang yang dikirim oleh distributor/rekanan dengan mencocokkan kesesuaian antara surat pesanan dengan beberapa hal. Pada elemen pengawasan, pengelolaan persediaan obat berjalan dengan baik, karena bagian gudang melakukan kegiatan perencanaan persediaan, mereturkan persediaan, stok opname secara periodik setiap bulannya serta penetapan wewenang dan tanggungjawab yang tepat. Pada elemen aktivitas pengendalian masih belum memadai, karena pada bagian otorisasi transaksi dilaksanakan dengan pembubuhan tandatangan oleh orang yang berwenang, namun penerapannya masih ditemukan tidak ada pembubuhan tandatangan pada dokumen sumber oleh beberapa pejabat yang berwenang. Selain itu pada pemisahan fungsi dan tugas ditemukan perangkapan tugas yaitu fungsi internal audit, fungsi tersebut di bagian instalasi farmasi dilakukan oleh kepala bagian instalasi farmasi. Pada dokumen sumber juga masih belum memiliki nomor urut tercetak secara menyeluruh. Kata kunci: Pengelolaan persediaan obat, lingkungan pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan dan aktivitas pengendalian.