EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI FUNGSI PENJUALAN PADA MENTARI SWALAYAN MALANG (Studi Kasus Mentari Swalayan Malang)

Main Author: Mahdami, Miqdad Aziz
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/24031/1/jiptummpp-gdl-miqdadaziz-37996-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24031/2/jiptummpp-gdl-miqdadaziz-37996-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24031/
Daftar Isi:
  • Kata kunci . Funsi Penjualan Penelitian ini bersifat studi kasus pada koperasi Mentari Swalayan Malang dengan judul “Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Fungsi Penjualan pada Mentari Swalayan Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektifan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas terkomputerisasi dalam kegiatan opersional di Mentari Swalayan Malang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif, dengan tahapan: (1) Analisis terhadap input sistem informasi akuntansi penjualan, yaitu berupa dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai (2) Analisis terhadap proses sistem informasi akuntansi penjualan, meliputi: (a) fungsi yang terkait dengan penjualan tunai dan kredit; (b) sistem dan proses penjualan tunai dan penerimaan kas; (c) Software dan teknologi yang digunakan. (3) Analisis terhadap output sistem informasi akuntansi penjualan, yaitu: laporan penjualan, laporan penerimaan kas dan kartu persediaan. Hasil analisis menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di Mentari Swalayan Malang belum efektif dan masih ada beberapa kelemahan. Hal ini dapat dilihat dari proses input sistem informasi akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas, dokumen yang digunakan masih rangkap satu, hal tersebut akan menyebabkan tidak terciptanya mekanisme salin uji (internal check) antara satu bagian dengan bagian yang lain. Pada tahap proses, penyetoran uang kas swalayan ke bank hanya dilaksanakan selama satu bualan sekali oleh bagian keuangan. Sehingga hal ini juga dapat menimbulkan kecurangan dan penyelewengan terhadap uang kas tersebut. Dan, pada proses output semuanya dilakukan oleh bagian keuangan, mulai dari laporan kas masuk dan kas keluar, laporan kas bank, laporan penjualan, serta laporan penerimaan kas. Sehingga hal ini menyebabkan tidak adanya internal control antara satu bagian dengan bagian yang lain pada Mentari Swalayan Malang. Berdasarkan hasil analisis diatas, peneliti dapat memberikan saran kepada Mentrai Swalayan Malang, yaitu: nota penjualan pada penjualan tunai dibuat rangkap dua, lembar pertama diberikan kepada pembeli dan lembar kedua digunakan untuk pengarsipan dokumen. Mentari Swalayan Malang melakukan penyetoran uang kas setiap hari untuk mencegah kecurangan dan penyelewengan uang kas. Tugas bagian akuntansi yang biasanya di kerjakan Kepala toko yang sekaligus merangkap bagian keuangan, sebaiknya pihak Mentari Swalayan Malang menempatkan bagian administrasi untuk melakukan tugas bagian akuntansi agar adanya internal control pada keuangan dan laporan di Mentari Swalayan Malang.