ANALISIS LOCATION QUOTIENT DALAM PENENTUAN KOMODITAS IKAN UNGGULAN PERIKANAN BUDIDAYA DI PROVINSI JAWA TIMUR

Main Author: SETYONO, BUDI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/24013/1/jiptummpp-gdl-agungbasuk-40812-1-1..pdf
http://eprints.umm.ac.id/24013/2/jiptummpp-gdl-agungbasuk-40812-2-10.bab-%29.pdf
http://eprints.umm.ac.id/24013/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Subsektor Perikanan terutama 10 komoditas perikanan budidaya yang memiliki keunggulan di Provinsi Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan daerah ini mempunyai potensi yang besar dalam bidang perikanan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan data dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa produksi perikanan budidaya pada tahun 2007-2011. Data yang telah diperoleh selanjutnya dinalisis dengan menggunakan analisis Location Quotient (LQ), koefiseien lokalita dan koefisien spesialisasi. Hasil dari penelitian ini adalah : (a) Subsektor Perikanan pada tahun 2007-2011 bukan termasuk dalam kegiatan unggulan Provinsi Jawa Timur dengan nilai LQ Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (miliar Rupiah) sebesar 0.66 dan LQ Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 (miliar Rupiah) sebesar 0.73, (b) komoditas unggulan perikanan budidaya di Provinsi Jawa Timur meliputi ikan Mas, Ikan Gurami, ikan Lele, ikan Patin, ikan Kerapu, ikan Kakap, ikan Bandeng, Udang Windu dan Udang Vanamei, sedangkan ikan nila bukan termasuk komoditas unggulan (c) Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur memiliki produk unggulan perikanan budidaya tersendiri, Kota Batu untuk komoditas ikan Mas dengan nilai LQ 15.51, Kabupaten Lumajang untuk komoditas ikan Nila dengan nilai LQ 8.23, Kabupaten Tulungagung untuk komoditas ikan Gurami dengan nilai LQ 6.54, Kabupaten Trenggalek untuk komoditas ikan Lele dengan nilai LQ 4.47, Kabupaten Madiun untuk komoditas ikan Patin dengan nilai LQ 24.63, Kabupaten Sumenep untuk komoditas ikan Kerapu dengan nilai LQ 30.79, Kabupaten Pasuruan untuk komoditas ikan Kakap dengan nilai LQ 27.99, Kota Pasuruan untuk komoditas ikan Bandeng dengan nilai LQ 2.10, Kabupaten Sumenep untuk komoditas Udang Windu dengan nilai LQ 3.59, Kabupaten Banyuwangi untuk komoditas Udang Vanamei dengan nilai LQ 6.70 (d) analisis lokalita menunjukkan kegiatan budidaya ikan tidak memusat pada satu daerah tetapi menyebar dengan nilai koefisien lokalita tertinggi 0.53 untuk komoditas ikan Gurami di Kabupaten Tulungagung, (d) hasil analisis spesialisasi menunjukkan tidak ada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang memiliki spesialisasi dalam budidaya komoditas-komoditas unggulan dengan nilai kuosien spesialisasi tertinggi 0.73 untuk komoditas Udang Vanamei di Kabupaten Banyuwangi