ANALISIS PEMASARAN KENTANG (Solanum Tuberrosum L) DI DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU
Main Author: | SOFIASTINI, TANTRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24006/1/jiptummpp-gdl-tantrisofi-40080-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/24006/2/jiptummpp-gdl-tantrisofi-40080-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/24006/ |
Daftar Isi:
- Kentang merupakan salah satu sayuran yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan merupakan alternatif makanan yang mampu mensubstitusi kebutuhan makanan pokok masyarakat di Indonesia. Di Kota Batu kentang merupakan salah satu komoditi unggulan yang mampu memberikan nilai tambah bagi petani maupun bagi masyarakat Kota Batu. Desa Tulungrejo merupakan salah satu sentra produksi kentang yang besar di Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemasaran, lembaga pemasaran yang berperan dalam distribusi kentang, margin pemasaran yang diperoleh oleh petani dan pelaku pemasaran, serta elastisitas transmisi harga kentang di Desa Tulungrejo Kota Batu. Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden dan metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive. Dari data yang diambil akan diperoleh besarnya margin pemasaran, share harga dan ratio keuntungan dari masing-masing lembaga pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar petani di Desa Tulungrejo menggunakan jasa lembaga pemasaran untuk memasarkan kentang supaya sampai ke tangan konsumen. Sebagian besar petani kentang di Desa Tulungrejo yaitu 96.64 % petani responden menggunakan jasa lembaga pemasaran dalam menjual hasil panennya, sedangkan sisanya yaitu 3.34 % tidak menggunakan jasa lembaga pemasaran melainkan langsung menjual hasil panennya kepada konsumen. Distribusi marjin pemasaran yang terbesar adalah pada saluran ke tiga dengan rantai pemasaran Petani – Pedagang pengecer, yang dikarenakan petani kentang tidak menggunakan jasa lembaga pemasaran dalam menjual hasil panennya sehingga biaya pemasaran yang dikeluarkan menjadi kecil dan petani bisa langsung menjual kentang dengan harga yang relatif tinggi karena di daerah penelitian merupakan salah satu dataran tinggi di Kota Wisata Batu yang banyak digunakan untuk berwisata. Hasil analisis elastisitas transmisi harga petani kentang di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji mempunyai nilai 0,197 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga konsumen sebesar Rp 100,- maka akan diteruskan kepada petani sebesar Rp 19,7,-