PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 KAUMAN TULUNGAGUNG�

Main Author: Haryanto, Budi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23998/1/jiptummpp-gdl-budiharyan-40157-1-pendahul-4.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23998/2/jiptummpp-gdl-budiharyan-40157-2-babite-4.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23998/
Daftar Isi:
  • Perkembangan Terknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memberikan peluang baru bagi dunia pendidikan. Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMA mengajak seluruh satuan pendidikan untuk memanfaatkan TIK dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat. Untuk kepentingan itu, pemerintah menetapkan kebijakan-kebijakannya melalui: PP. 19/2005; Permendiknas 38/2008; Permendiknas 41/2007; PP. 74/2008, serta menerbitkan “Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA” oleh Direktorat Pembinaan SMA, Dirjendikmen Kemendikbud. Atas dasar kebijakan pemerintah tersebut, TIK berbasis internet, di berbagai lembaga sekolah menjadi kebutuhan mutlak. Setiap lembaga sekolah harus telah menginstalasi infrastruktur multimedia komputer dan sumber daya internet. Terkait dengan kebijakan pemerintah tersebut, pengamatan awal dilakukan dan memperoleh suatu pemahaman, bahwa SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung, belum mengimplementasikan TIK sebagaimana yang diamanahkan pemerintah, baik dalam penyelenggaraan administrasi sekolah (ICT Based School Management), maupun dalam pembelajaran (ICT Based Learning). Untuk mendapatan fakta yang sesungguhnya, maka studi kasus berjudul ”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung” ini dilakukan. Tujuannya adalah ingin mengetahui: (1) inisiatif guru Bahasa Indonesia dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran. (2) faktor-faktor yang menghambat dan yang mendukung pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia. (3) peran sekolah dalam menangani dan memfasilitasi pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran. Studi kasus dilakukan atas dasar lima pemahaman awal, antara lain: (1) kurangnya kepemilikan semangat, inisiatif dan keterampilan guru dalam memanfaatkan TIK; (2) belum dimilikinya infrastruktur jaringan, baik intranet maupun internet; (3) keengganan guru menerima pembaharuan teknologi terkait dengan perkembangan teknologi; dan (5) kurang berperannya sekolah mengatur dan memfasilitasi guru dalam memanfaatkan TIK kedalam sebuah pembelajaran. Alat pencari dan pemeroleh data, sesuai dengan pendekatan kualitatif yang digunakan, adalah pengkaji/peneliti sendiri. Setelah studi kasus dilakukan, diperoleh suatu pemahaman, bahwa: (1) sebagian besar guru pengampu pelajaran Bahasa Indonesia tidak memiliki inisiatif memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran; (2) sekolah belum memiliki infrastruktur jaringan intranet maupun internet pada sebagian besar fasilitas dan sarana prasarana sekolah, meskipun seluruh fasilitas dan sarana prasarana adalah aset sekolah sendiri; (3) sekolah kurang berperan dalam mengatur dan memfasilitasi pengembangan ketrampilam guru dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa: (1) sebagian besar guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Kauman Tulungagung tidak memiliki inisiatif untuk memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran. (2) faktor yang menghambat pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran adalah tidak adanya infrastruktur jaringan intranet dan internet pada fasilitas vital sekolah, sedang faktor yang mendukung, seluruh fasilitas, sarana prasarana adalah aset sekolah; dan (3) sekolah kurang berperan dalam mengatur, memfasilitasi dan menunbuhkembangkan inisiatif guru dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran. Untuk itu sangat direkomen-dasikan kepada pemegang kebijakan SMAN 1 Kauman Tulungagung untuk segera menge luarkan kebijakan sekolah yang mampu mengatur, memfasilitasi, dan menunbuhkem-bangkan inisiatif guru dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran.