PERSEPSI ORANG TUA DENGAN REMAJA GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL TENTANG POLA ASUH DALAM KELUARGA Di SMPN 10 Malang, wilayah Puskesmas Kedung Kandang

Main Author: IRAWATI, ADIANA PUTRI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23993/1/jiptummpp-gdl-adianaputr-41323-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23993/2/jiptummpp-gdl-adianaputr-41323-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23993/
Daftar Isi:
  • Pola Asuh merupakan proses interaksi antara orang tua dan anak, yang terdiri dari asah, asih, asuh. Asah artinya melatih, asih artinya memberi kasih sayang dan asuh artinya mengasuh. Pola asuh orang tua yang tepat dan benar sangat berpengaruh bagi anak usia remaja, khususnya untuk membentuk mental yang baik, tanpa adanya masalah gangguan mental yang dapat berkembang menjadi keadaan yang patologis. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sample yang diambil sebanyak 3 orang yaitu, klien yang merupakan siswa SMPN 10 Malang, dan kedua orang tua pada tanggal 05 bulan Agustus 2015. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan cara wawancara dan observasi. Setelah di tabulasi data yang ada di analaisis menggunakan analisis penjelasan dan domain analisis. Dari hasil penelitian didapatkan 3 tema yang terdiri dari 5 subtema yaitu : (1) Pola Asuh dengan subtema kuranganya pengetahuan tentang pola asuh (2) Dampak pola Asuh dengan subtema positif, negatif (3) Hambatan pola Asuh jumlah anak, kurangnya keterbukaan dalam keluarga. Tema pertama, tentang pola asuh didapatkan hasil bahwa orang tua dan anak tidak mengetahui dengan benar apa yang dimaksud pola asuh. Tema kedua, yaitu dampak pola asuh didapatkan bahwa dampak pola asuh yang digunakan orang tua kepada anak dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Tema ketiga, hambatan pola asuh didapatkan hasil jumlah anak dan kurangnya keterbukaan dalam keluarga akan menimbulkan hambatan dalam pola asuh. Rekomendasi hasil penelitian ini diperlukan penerapan pola asuh yang benar agar dapat meminimalkan frekuensi bertambahnya anak usia remaja yang mengalami gangguan mental emosional.