PELAKSANAAN PEMBINAAN KEAGAMAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WANITA MALANG

Main Author: ., AMRIANI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
etc
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23971/1/jiptummpp-gdl-amriani201-39806-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23971/2/jiptummpp-gdl-amriani201-39806-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23971/
Daftar Isi:
  • Lembaga Pemasyarakatan sebagai mana diatur dalam pasal 1 butir 1 Undang-Undang Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan warga binaan pemasyarakatan berdasarkan sistem, kelembagaan dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana. Pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyrakatan Kelas II A Wanita Malang yang meliputi; akitivitas petugas lapas, aktivitas narapidana (anak binaan), sarana prasarana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Malang, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Malang dan respon narapidana terhadap pelaksanaan pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Malang. penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang didapatkan dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian yang mengacu pada rumusan masalah menunjukkan bahwa: Pertama, pelaksanaan pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan diterapkan sejak didirikannya dan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan narapidana yang dapat menyadarkannya. Kedua, Faktor pendukung pada proses pelaksanaan pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Malang tidak terlepas dari kerjama sama pihak Lapas dan para pembina. Para pembina cukup mumpuni dalam mengelola pembinaan keagamaan serta memliki SDM yang memadai dalam menangani masyarakat yang bermasalah, dan sakit mental, sedangkan faktor penghambat adalah sarana prasarana yang tidak memadai dalam rangka menstabilkan pelaksananaan pembinaan sehingga, pihak Lapas bekerja sama dengan pihak luar untuk mendapatkan fasilitas yang di gunakan pada pelaksanaan pembinaan. Selanjutnya, kurangnya perhatian pemerintah dalam hal pengalokasian dana terhadap pelaksanaan pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Malang sehingga, pembinaan tidak terintegrasi secara maksimal. Ketiga, Respon narapidana terhadap pelaksanaan pembinaan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Malang tidak bagus. Melihat realitas yang ada bahwasanya respon anak binaan terhadap pembinaan keagamaan masih kurang, sebagain besar mereka melakukannya karena melaksanakan kewajibannya sebagai warga binaan. Oleh karena itu, berdasarkan kesimpulan tersebut, penelitian pada tesis ini merupakan upaya dan kerja sama dari semua pihak terkhusus para pembina yang profesional dengan sepenuh jiwa memberikan perhatian, pembinaan, bimbinagan kepada masyarakat yang bermasalah sehingga, menjadi masyarakat yang sadar dan faham akan eksistensinya dimuka bumi ini sebagai warga negara yang baik, berakhalak mulia, bermoral, taat pada hukum negara dan hukum agama.