DINAMIKA KONFLIK AGRARIA DALAM MASYARAKAT ADAT (Studi di Kalangan Suku Dhawe dan Suku Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur)
Main Author: | Sumarni, Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23853/1/jiptummpp-gdl-dwisumarni-39626-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23853/2/jiptummpp-gdl-dwisumarni-39626-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23853/ |
Daftar Isi:
- Konflik merupakan perjuangan untuk memperoleh dan memperebutkan nilai, status, kekuasaan, dan sumber-sumber daya yang terbatas, dimana dengan tujuan dari konflik bukanlah sekedar untuk memperoleh hal-hal di atas, tetapi juga untuk menjatuhkan lawannya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah yang pertama : Bagaimana dinamika konflik agraria di masyarakat adat yang terjadi di antara suku Dawe dan suku Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT? dan yang kedua adalah Bagaimana kontribusi faktor sosial, budaya dan politik terhadap munculnya konflik agraria dalam masyarakat adat yang terjadi di antara suku Dawe dan suku Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT?. Tujuan dari penelitian ini adalah yang pertama : untuk menggambarkan dinamika konflik agrara di masyarakat adat yang terjadi di antara Suku Dawe dan Suku Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, dan yang kedua adalah untuk menganalisis kontribusi faktor sosial, budaya dan politik terhadap munculnya konflik agraria dalam masyarakat adat yang terjadi di antara suku Dawe dan suku Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di tempat terjadinya konflik yakni Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan ini adalah teori konflik Ralf Dahrendorf. Dari hasil penelitian ini maka diketahui bahwa konflik ini merupakan konflik dalam memperebutkan hak atas tanah atau lebih pada konflik wewenang. Proses konflik dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam masyarakat yakni faktor ekonomi, politik dan sosial budaya.