HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU (Studi di Puskesmas Janti Kota Malang)

Main Author: HIDAYASRI, APRES SYAHWALIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23657/1/jiptummpp-gdl-apressyahw-41076-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23657/2/jiptummpp-gdl-apressyahw-41076-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23657/
Daftar Isi:
  • Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi Mycobacterium yang membutuhkan waktu lama (6-7bulan) untuk pengobatan.DOTS direkomendasikan WHO sejaktahun1995. Komponen DOTS yaitu adanya seseorang yang bertanggung jawab mengawasi pasien menelan obat yang sering disebut dengan PMO. PMO dapat mencegah penularan, mencegah resistensi obat, putus berobat dan segera mengatasi efek samping obat jika timbul, pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat tuberkulosis di dunia. Pasien TB yang tidak patuh minum obat, akan mengalami kekebalan terhadap obat anti tuberkulosis lini pertama. Akhirnya, harus diganti dengan obat lini kedua yang memiliki efek samping lebih berat dan pengobatanpun akan semakin lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran PMO dalam mendukung kepatuhan berobat pasien TB paru. Desain penelitian ini adalah studi cross sectional. Sample yang diambil menggunakan teknik total sampling Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan kartu pengobatan pasien. Hasil penelitian yang diperoleh, Peran PMO di Puskesmas Janti Kota Malang sangat mendukung sebanyak 19 orang (63%), mendukung sebanyak 4 orang (13%), tidak mendukung sebanyak 5 orang (17%), dan sangat tidak mendukung terdapat 2 orang (7%). Kepatuhan pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Janti Kota Malang tinggi yaitu, sebanyak 26 orang (87%), kepatuhan sedang terdapat 3 orang(10%) dan kepatuhan rendah 1 orang (3%). Nilai p-value