POLA PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo)

Main Author: PRIHATINI, RINI RIZKY JANUARTI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23578/1/jiptummpp-gdl-rinirizkyj-41108-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23578/2/jiptummpp-gdl-rinirizkyj-41108-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23578/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman ini menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Pengobatan tuberkulosis paru bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, dan menurunkan tingkat penularan. Tujuan: Mengetahui pola penggunaan obat antituberkulosis pada pasien tuberkulosis paru di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo, dan mengidentifikasi kemungkinan terjadinya permasalahan terkait obat (drug related problems/DRPs). Metode: Penelitian ini bersifat observasional yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien tuberkulosis paru periode 01 Juli sampai 31 Desember 2014. Hasil & Kesimpulan: Penggunaan obat antituberkulosis (OAT) sebanyak 50 pasien. Pola terapi terbanyak adalah kategori-1 sebanyak 40 pasien (80%) dan kategori-2 sebanyak 10 pasien (20%). Penggunaan terapi OAT terbanyak yaitu regimen HRZE sebanyak 42 pasien (84%) dalam bentuk sediaan Rimstar 4-FDC dengan dosis Isoniazid 3x75 mg/po, Rifampisin 3x150 mg/po, Pirazinamid 3x400 mg/po, Etambutol 3x275 mg/po sebanyak 18 pasien (43%). Pola penggunaan OAT yang diberikan pada pasien tuberkulosis paru di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo sudah sesuai dengan beberapa jurnal dan guideline yang ada. Permasalahan terkait obat (drug related problems / DRPs) adalah drug induce hepatitis sebanyak 4 pasien (8%).