STUDI PENGGUNAAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang)
Main Author: | PRATIWI, SILVIA RISKA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23567/2/jiptummpp-gdl-afnanumara-41200-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23567/1/jiptummpp-gdl-afnanumara-41200-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23567/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Gagal jantung adalah sindrom klinis yang disebabkan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah. Jantung kemudian melakukan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan cardiac output. Hal ini mengakibatkan retensi air dan natrium yang ditandai dengan edema perifer, asites dan efusi pleura. Furosemid berperan dalam mengatasi kondisi tersebut sehingga dapat mengurangi beban kerja jantung. Tujuan : Mengetahui profil penggunaan furosemid pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang meliputi dosis, frekuensi dan rute pemakaian. Metode : Penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien gagal jantung di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2014 - Desember 2014. Hasil dan Kesimpulan : Furosemid yang mendapat terapi kombinasi sebanyak 36 pasien (97%) lebih banyak digunakan dibandingkan Furosemid tunggal yaitu 1 pasien (3%). Terapi kombinasi Furosemid paling banyak digunakan adalah kombinasi empat yaitu 15 pasien (41%). Furosemid dengan kombinasi empat paling banyak digunakan adalah golongan Loop diuretik + ACE- Inhibitor + Antagonis Aldosteron + β- bloker yaitu 9 pasien (25%), dan paling banyak menggunakan pola Furosemid iv (1 x 20 mg) + Captopril po (3 x 12,5 mg) + Spironolakton po (1 x 25 mg) + Bisoprolol po (1 x 1,25 mg) yaitu 2 pasien (13%). Furosemid paling banyak digunakan pada dosis 40 mg dengan frekuensi (1 x 40 mg) melalui rute intravena sebanyak 23 pasien (21%).