KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI POLITIK DI MEDIA ONLINE (Analisis framing pemberitaan konflik Munas IX Partai Golkar pada media online mediaindonesia.com, dan vivanews.com edisi 30 November 2014 - 15 Desember 2014)
Main Author: | PHONNA, JAMALUDDIN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23541/1/jiptummpp-gdl-jamaluddin-42401-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23541/2/jiptummpp-gdl-jamaluddin-42401-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23541/ |
Daftar Isi:
- Ketika media yang telah menjadi agen politik, dan telah dipengaruhi oleh berbagai faktor, maka dalam pemberitaan ataupun wacana politik yang terbentuk patut dipertanyakan akan keobjektifitasnya. Dalam berbagai kasus politik saat ini, dengan adanya media online sangat membantu media untuk selalu gencar memberitakan porsi berlebih dalam penerbitan beritanya. Hal ini disebabkan oleh adanya keterkaitan industri media sarat dengan kepentingan politik oleh pemilik media itu sendiri. Seperti kasus yang terjadi pada partai Golkar pada tahun 2014, berbagai media massa berlomba-lomba untuk mengekspos peristiwa yang up to date tentang konflik yang terjadi di kubu Golkar. Pun demikian yang dilakukan oleh media online, seperti mediaindonesia dan vivanews yang berlomba dalam memberitakannya. Dari latar belakang itulah peneliti ingin mengetahui bagaimana konstruksi berita tentang konflik Munas IX partai Golkar pada media online edisi 30 November – 15 Desember 2015. Media online yang digunakan adalah media Indonesia dan vivanews. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis framing, dengan mengambil teori atau perangkat framing Robert N. Entman. Peneliti menggunakan teknik analisis framing sebagai teknik dalam menganalisis data penelitian yang terdiri dari perangkat Define Problems, (Pendefinisian masalah), Diagnose Causes (Memperkirakan masalah, atau sumber masalah), Make Moral Judgement (Membuat keputusan moral), Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian). Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan pada sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemberitaan tentang konflik Munas IX Golkar yang dimuat oleh vivanews dan mediaindonesia lebih banyak dipengaruhi oleh pemilik media terlebih pemberitaan pada vivanews. Dimana dalam pemberitaan vivanews, pemaparan berita lebih merujuk pada konflik Munas dan dinilai menyudutkan salah satu pihak yaitu Agung Laksono. Hal ini dapat diketahui dari salah satu perangkat framing Entman yang menjelaskan bahwa Agung Laksono dan segala keputusannya dianggap sebagai penyebab permasalahan dalam konflik Golkar. Sedangkan pada mediaindonesia dalam pemberitaannya pada kurun waktu yang sama dengan pemberitaan vivanews tidak hanya membahas permasalahan konflik Munas IX Golkar, akan tetapi lebih membahas pada perkembangan Golkar dan juga sosok Aburizal Bakrie. Dalam pemberitaan mediaindonesia, Bakrie menjadi sosok sasaran kritik dari mediaindonesia. Penggunaan kalimat dalam berita secara tidak langsung juga menyindir perkembangan Golkar dari masa ke masa yang di nilai mulai menurun elektabilitasnya semenjak dipimpin oleh Aburizal Bakrie. Hal ini tidak terlepas dari kepemilikan mediaindonesia itu sendiri yang dipimpin oleh Surya Paloh. Sosok Surya Paloh sendiri sudah tidak asing dimata Golkar, karena Surya Paloh pernah menjadi bagian dari Golkar dan mundur dari partai Beringin setelah gagal menjadi calon Presiden dari partai Golkar karena kalah dengan Aburizal Bakrie pada Pemilu periode 2009 – 2014. Dari latar belakang pemilik media tersebut, menjadi sebuah dasar dari kecenderungan berita yang diangkat