EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb)SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT JANTAN(Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

Main Author: HERANTO, HENDRAYANI PUTRI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23515/1/jiptummpp-gdl-hendrayani-41277-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23515/2/jiptummpp-gdl-hendrayani-41277-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23515/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang :Hipertensi merupakan masalah kesehatan bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk Indonesia. Salah satu komplikasi hipertensi adalah glomerulosklerosis yang ditandai dengan penebalan lapisan kapsula bowman karena jaringan ikat fibrosa. Captopril merupakan terapi antihipertensi yang bersifat renoprotektif dan ekstrak temulawak mengandung kurkumin yang berfungsi sebagai antioksidan, antifibrosis dan antiinflamasi yang dapat mengurangi kerusakan glomerulus akibat hipertensi. Tujuan: Mengetahui efek pemberian esktrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)sebagai adjuvan terapi captopril terhadap histopatologi ginjal mencit jantan (Mus musculus)hipertensi yang diinduksi L-NAME. Metode :Penelitian ini menggunakan metode post test group design. Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit jantan(Mus musculus) yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu Kelompok perlakuan P1 diberi aquadest, P2 diberi L-NAME 1,75 mg/25gBB , P3 diberi L-NAME + kaptopril 0,04875 mg/30gBBdan P4 diberi L-NAME + kaptopril 0,04875mg/30gBB + ekstrak temulawak 31,25mg/30gBB selama 4 minggu. Setelahitu, mencit diterminasi kemudian dilakukan pengambilan organ ginjal untuk dibuat preparat histologi untuk diamati jumlah glomerulosklerosis dalam lima lapang pandang. Hasil dan Kesimpulan :Padapenelitianinididapatkanhasil rata-rata jumlahkerusakan glomerulus yaitu P1=1; P2=3; P3=2dan P4=2 (per 5 lapang pandang). Hasil analisis uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa kelompok adjuvan tidak memberikan perbedaan yang bermakna terhadap jumlah glomerulosklerosis (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disimpulkan bahwa esktrak temulawak sebagai adjuvan terapi captopril(captopril 0,04875 mg/30 g BB + ekstrak temulawakdosis 31,25 mg/30 g BB)selama 2 minggu tidak memberikan efek terhadap histopatologi ginjal mencit jantan (Musmusculus)yang diinduksi hipertensi dalam menurunkan jumlah glomerulosklerosis. KataKunci:EsktrakTemulawak, Adjuvan Captopril,HistopatologiGinjal, dan Hipertensi