STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFOTAXIME PADA PASIEN DEMAM TIFOID (Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)
Main Author: | ULLAMASYITOH, MAHIRU |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23508/1/jiptummpp-gdl-mahiruulla-41281-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23508/2/jiptummpp-gdl-mahiruulla-41281-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23508/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang yang terjadi pada sistem retikuloendotelial, kelenjar limfe, saluran cerna, dan kandung empedu, disebabkan terutama oleh Salmonella enterica serovar typhi. Bakteri gram negatif Salmonella typhi, termasuk golongan Enterobacteriaceae. Diagnosis dini demam tifoid sangat diperlukan agar pengobatan yang tepat dapat segera diberikan, sehingga komplikasi dapat dihindari. Antibiotik yang dapat diberikan dalam terapi demam tifoid adalah cefotaxime. Cefotaxime adalah satu-satunya sefalosporin generasi ketiga yang dimetabolisme menjadi bentuk biologis aktif dan memiliki aktivitas antimikroba yang cukup baik, penetrasi yang baik ke dalam jaringan ekstravaskular. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik cefotaxime pada pasien demam tifoid di RSUD Sidoarjo, dan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik cefotaxime meliputi kesesuaian dosis, cara penggunaan dan aturan pemakaian. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan rancangan penelitian dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan mengolah data rekam medis kesehatan (RMK) pada pasien demam tifoid yang dirawat selama periode 1 Juni 2014 sampai dengan 28 Februari 2015. Hasil dan Kesimpulan: Penggunaan antibiotik cefotaxime lebih banyak diberikan dalam bentuk tunggal (96%) (3x1gram) IV dari pada bentuk kombinasi antibiotik yang hanya ditemukan pada 1 pasien (4%), yaitu kombinasi cefotaxime (3x1gram) IV dengan kloksasilin (3x1gram) IV dan 13 pasien mendapat lebih dari satu antibiotik, yaitu paling banyak cefotaxime (3x1 gram) IV switch dengan ceftriaxone (2x1gram) IV (36%).