HUBUNGAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF: VIA LETTING GO TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI RUMAH ASUH ANAK DAN LANSIA GRIYA ASIH LAWANG

Main Author: ZAHRO, KIKY AQIDATUS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23485/1/jiptummpp-gdl-kikyaqidat-42003-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23485/2/jiptummpp-gdl-kikyaqidat-42003-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23485/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Lansia yang tinggal dipanti sering kali menganggap bahwa tinggal dipanti merupakan bentuk pengasingan dan pemisahan dari keluarga. Perasaan-perasaan negative akan muncul dalam benak lansia seperti halnya, perasaan kecewa, tidak dihargai, sedih, marah, dendam dan sebagainya. Perasaan seperti itu akan muncul dan menimbulkan depresi. Depresi yang tidak ditangani dapat menimbulkan masalah gangguan jiwa yang lebih serius, lansia akan mengalami kehilangan minat dan kesenangan, sulit berkonsentrasi, dan lansia akan bunuh diri. Salah satu penanganan depresi dapat dilakukan dengan menerapkan terapi psikologik atau psikoterapi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif: Via Letting Go Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Rumah Asuh Anak dan Lansia Griya Asih Lawang. Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimental semu atau Quasy experiment design, dengan rancangan pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang ada di Rumah Asuh Anak dan Lansia Griya Asih Lawang yang berjumlah 23 orang dengan jumlah sampel sebanyak 19 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Terapi relaksasi otot progresif via letting go, dengan Variabel dependen Tingkat Depresi. Analisa data yang digunakan untuk menilai hubungan terapi rileksasi oto progresif via letting go terhadap tingkat depresi pada lansia di rumah asuh anak dan lansia Griya Asih Lawang adalah uji Non Parametric Wilcoxon. Hasil : menunjukkan nilai Z hitung uji wilcoxon sebesar 3,422, sedangkan Z tabel dengan derajat bebas sebesar dengan α = 5% sebesar 1,96. Karena Z hitung > Z tabel atau sig. Z <α = 5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai sebelum terapi dan nilai Setelah terapi, dimana rata-rata nilai sesudah terapi lebih baik dari pada nilai sebelum terapi.