PROFIL PERILAKU SWAMEDIKASI PASIEN DALAM MENGATASI KELUHAN GASTRITIS (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)
Main Author: | ADJAM, NURAINI RAMLI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23457/1/jiptummpp-gdl-nurainiram-39985-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23457/2/jiptummpp-gdl-nurainiram-39985-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23457/ |
Daftar Isi:
- Swamedikasi merupakan pemilihan dan penggunaan obat, baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri. Saat ini perilaku swamedikasi cenderung meningkat. Faktor yang berperan dalam peningkatan tersebut antara lain meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit khususnya yang bersifat ringan termasuk gejala dan pengobatannya, ketersediaan dan kemudahan mendapatkan obat yang dapat dibeli dengan bebas tanpa resep dokter (WHO, 1998). Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dan analisis yang diterapkan adalah analisis deskriptif, dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan pada 7 Apotek di Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang sebagai sampel, yang sesuai dengan kriteria inklusi dan menggunakan 100 responden sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel untuk variabel Apotek menggunakan cara purposive sampling. Sedangkan teknik pengambilan sampel untuk variabel Responden dilakukan secara incidental. Intrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisa data dilakukan dengan mengolah data ke dalam bentuk prosentase (%) pada setiap variabel yang diukur. Hasil penelitian dari data Demografi yang paling banyak menderita gastritis adalah perempuan, dengan usia sebanyak 51 – 49 tahun, dengan pekerjaan sebagai pedagang/swasta. Sedangkan untuk obat yang paling banyak dibeli oleh Responden adalah Promag. Dari variabel Faktor Predisposisi, pengetahuan pasien terbanyak mempunyai nilai sedang, untuk Sikap Pasien terbanyak setuju, karena Apotek lokasinya dekat dengan rumah, menyediakan obat yang relatife lengkap, juga karena tempatnya bersih dan nyaman. Sedangkan terkait dengan faktor pendorong, pernyataan tentang sikap petugas Apotek dalam memberikan informasi, pelayanan yang ramah dan sopan, cara penggunaan obat, pemberian saran ke dokter jika sakit berlanjut, mempunyai kategori negatif sebesar 60 %.