HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA REMAJA DI MTSN PARTEKER PAMEKASAN
Main Author: | HANIF, RAHMATULLAH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23447/1/jiptummpp-gdl-rahmatulla-42143-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/23447/2/jiptummpp-gdl-rahmatulla-42143-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23447/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, dimana pada masa ini banyak terjadi perubahan dalam diri individu, baik itu perubahak fisik ataupun psikologis. Dalam menghadapi setiap perubahan, remaja membutuhkan dukungan dari keluarga untuk memperoleh suatu mekanisme koping yang baik. Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respons terhadap situasi yang mengancam. Mekanisme koping itu sendiri dipengaruhi oleh kondisi emosi dan mental setiap anak dan remaja, dimana kondisi emosi setiap anak dan remaja dipengaruhi oleh sikap, pengasuhan dan pola komunikasi dalam keluarga. Bersikap terbuka atau tidak dalam keluarga, merupakan salah satu karakteristik yang menggambarkan pola komunikasi dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan mekanisme koping pada remaja di MTSN Parteker Pamekasan. Metode Penelitian: Desain penelitian menggunakan deskriptive-korelatif dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi dalam keluarga dengan mekanisme koping pada remaja. Penelitian ini melibatkan 224 responden dengan rentang usia 10-15 tahun di MTSN Parteker Pamekasan, yang diambil dengan metode stratified proportioned random sampling dan analisa data mengunakan uji chi-square. Hasil: Dari data penelitian didapatkan bahwa untuk pola komunikasi dalam keluarga, sebagian besar responden memliki pola komunikasi yang fungsional yaitu sebanyak 197 (88%) responden dan untuk mekanime koping remaja sebagian besar responden memiliki mekanisme koping adaptif yaitu sebanyak 180 (80%) responden. Hasil analisa didapatkan bahwa dengan X alpha 0.05, XÂ2 tabel sebesar 3,841 dan XÂ2 hitung sebesar 21,83. Sehingga didapatkan bahwa XÂ2 hitung > XÂ2 tabel dan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dimana ada hubungan yang signifikan antara pola komunikasi dalam keluarga dengan mekanisme koping pada remaja di MTSN Parteker Pamekasan. Kesimpulan: Pola komunikasi dalam keluarga berhubungan dengan mekanisme koping pada remaja, karena dalam menghadapi berbagai macam perubahan, remaja membutuhkan dukungan dari keluarga untuk memperoleh suatu mekanisme koping yang baik dan dukungan tersebut dapat diperoleh dengan adanya pola komunikasi yang fungsional didalam keluarga.