STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN PEMILU LEGISLATIF 2014 (Studi pada DPC PPP Kabupaten Sumenep)

Main Author: ALI, AZWAR
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23391/1/jiptummpp-gdl-azwarali20-40514-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23391/2/jiptummpp-gdl-azwarali20-40514-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23391/
Daftar Isi:
  • Strategi partai politik merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi yang terkait dengan penggalangan dan mobilisasi massa dalam pembentuk opini publik ataupun selama periode pemilihan umum. Strategi ini penting dilakukan untuk memenangkan perolehan suara yang mendukung kemenangan suatu partai politik atau kandidat yang diusungnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriftif, subyek penelitian ditentukan berdasarkan kepengurusan yang terkait dengan strategi pemenangan yang dilakukan oleh PPP dan pengumpulan data mengunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis mengunakan kualitatif agar data yang diperoleh dapat di diskripsikan. Dari hasil penelitian dan analisis data strategi partai politik dalam pemenangan pemilu legislatif 2014 yang di gunakan oleh DPC PPP Kabupaten Sumenep. Mengunakan strategi campuran strategi modern dan tradisional. Strategi modern yang digunakan adalah strategi marketing politik yang pertama, yaitu segmentasi atau pemetaan dilakukan untuk mengetahui kekuatan lawan dan kekuatan PPP, setelah dipetakan barulah menentukan target pemilih yang akan dimasuki dari tradisional, rasional hingga pemilih pemula. Kedua, positioning politik untuk menanamkan image atau citra partai kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa membedakan dengan partai lain, ketiga produk yang akan dijual kepada masyarakat. Keempat, promosi untuk memperkenalkan dan menjual produk atau caleg, biasanya dilakukan dalam bentuk kampanye. Sedangkan strategi tradisional adalah dengan melibatkan kiai dan melakukan pendekatan kekeluargaan. Pelaksanaan strategi pemenangan PPP mengalami kendala strategi dan pendekatan yang digunakan kepada pemilih sama ditiap tahunnya. Kedua, PPP kurang bermodal. Ketiga, ketidak mampuan PPP dalam menjaring pemilih yang rasional dan pemilih pemula. Keempat, sebagian kiai banyak yang beralih kepada partai lain yang dianggap menjanjikan dan kiai juga udah terjebak keranah pragmatisme dan materi. Kelima, program pelatihan kader dan caleg di daerah pilih masing-masing tentang mekanisme pemenangan tidak dilakukan secara menyeluruh hanya dilakukan ditingkat cabang tanpa melibatkan kecamatan dan desa. Keenam, komponen partai tidak bergerak secara terencana, terpadu dan terarah.