Efek Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum) Sebagai Anti Depresan Pada Tikus Putih (Rattus novergicus)
Main Author: | ANGGRAINI, PUTRI FAJARIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23297/1/jiptummpp-gdl-putrifajar-39084-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23297/2/jiptummpp-gdl-putrifajar-39084-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/23297/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Prevalensi depresi di Indonesia cukup tinggi (17-27%per tahun).Saat ini tersedia banyak obatsintetis yang digunakan sebagai antidepresan diantaranya amitriptilin dan imipramin tapi penggunaanobat tersebut menimbulkan banyak efek samping. Minyak atsiri bunga cengkeh mengandung eugenol dan memiliki efek MAOI sebagai antidepresan. Tujuan Penelitian : Membuktikan efekantidepresanminyak atsiri bunga cengkeh (Syzigium aromaticum) pada tikus putih (Rattus novergicus) diukur dari immobility time tikus pada Tail suspension test. Metode : True experimental, Post Test Only Control Group Design. Sampel 25 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Analisis data menggunakan One Way ANOVA, uji tukey, uji korelasi, dan uji regresi linier. Hasil Penelitian dan Diskusi : Pemberian Minyak atsiri bunga cengkeh mampu memendekkan immobility time secara bermakna (ANOVA p<0,05) dengan signifikansi 0,000. Hal ini diduga karena kandungan eugenol yang dapat menghambat enzim monoamin oksidase A. Dosis Minyak atsiri bunga cengkeh yang memberikan efek antidepresi paling besar pada penelitian ini adalah 5x10-1mg/kgBB.Nilai korelasi sebesar -0.853 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan semakin tinggi dosis Minyak atsiri bunga cengkeh (Sygyzium aromaticum) maka semakin memendekkan immobility time tikus, dari uji regresi linier menunjukkan Minyak atsiri bunga cengkeh berpengaruh 73% terhadap immobility time. Kesimpulan: Minyak atsiri bunga cengkeh (Sygyzium aromaticum) memiliki efek sebagai antidepresan pada tikus.