EFEK PROTEKSI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI SODIUM SELENITE
Main Author: | TITIHARJA, FEELIN FATWA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23266/1/jiptummpp-gdl-feelinfatw-42394-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23266/2/jiptummpp-gdl-feelinfatw-42394-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23266/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing: (1) Sulistyo Mulyo Agustini* (2) Rahmiyah Fadilah**. Latar Belakang: Malondialdehid (MDA) adalah hasil akhir peroksidasi lemak akibat terikatnya lemak dengan radikal bebas dan bersifat toksik. Teh hijau mengandung polifenol sebagai antioksidan pengikat radikal bebas dan mencegah terbentuknya malondialdehid. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kadar malondialdehyde (MDA) plasma darah tikus (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenite. Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Post Test Only Control Group Design dengan teknik simple random sampling. Sampel dibagi dalam 5 kelompok selama 7 hari. Hasil Penelitian: Uji Anova menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan sebesar 0.000 (p<0,05). Pada hasil uji Tukey 1% didapatkan notasi yang berbeda antar kelompok perlakuan yang berarti terdapat pengaruh pemberian ekstrak teh hijau dan penurunan kadar MDA plasma. Dosis efektif pada penelitian ini sebesar 50 mg/KgBB. Kesimpulan: Pemberian ekstrak teh hijau dengan dosis 25 dan 50 mg/KgBB pada tikus putih jantan dapat menurunkan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah tikus. Pada dosis 100 mg/KgBB tidak didapatkan penurunan kadar MDA. Dosis efektif pada penelitian ini adalah 50 mg/KgBB.