PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK STRAWBERRY (FRAGARIA X ANANASSA VAR DUCHESNE) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1%
Main Author: | DEWANTI, DEVI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23192/1/jiptummpp-gdl-devidewant-40375-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/23192/2/jiptummpp-gdl-devidewant-40375-9-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23192/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing: (1) Fathiyah Safithri*), (2) Gita Sekar Prihanti**). Latar Belakang : Inflamasi merupakan respon protektif untuk menyingkirkan stimulus berbahaya. Untuk mengobati inflamasi biasa digunakan obat golongan NSAID yang memiliki efek samping merugikan bagi pasien. Strawberry mengandung flavonoid yang dapat menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase, sehingga dapat mengurangi dan menurunkan inflamasi. Tujuan : Untuk membuktikan ekstrak strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) berpengaruh sebagai anti inflamasi terhadap tikus strain wistar (Rattus novergicus) yang diinjeksi karagenan 1%. Metode : Penelitian eksperimental denganThe Pre and Post Test Control Group Design, menggunakan 4 kelompok: (1) kontrol positif, (2) perlakuan dosis 150 mg/kgBB, (3) perlakuan dosis 300 mg/kgBB, dan (4) perlakuan dosis 450 mg/kgBB. Analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, uji korelasi regresi, HSD Tukey 5% dan One Way ANOVA Hasil dan Diskusi : Uji One Way ANOVA pada jam ke-3 didapatkan nillai sig = 0,005 (p<0,05), terdapat pengaruh bermakna pada ekstrak strawberry terhadap penurunan volume edema. Hal ini diduga karena kandungan flavonoid yang menghambat dapat menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase sehingga dapat menurunkan inflamasi. Dosis ekstrak strawberry yang memberikan efek anti inflamasi paling besar pada penelitian ini adalah 450 mg/kgBB. Uji regresi linier menunjukkan ekstrak strawberry berpengaruh 46,4% terhadap inflamasi. Kesimpulan :Ekstrak strawberry memberikan efek anti inflamasi terhadap tikus strain wistar yang diinjeksi karagenan.