PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) TERHADAP NEKROSIS KORTEKS SEREBELLUM TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) YANG DIINDUKSI OLEH MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

Main Author: PERKASA, RAMADHANA YUDHA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/23177/1/jiptummpp-gdl-ramadhanay-42443-1-pendahul-..pdf
http://eprints.umm.ac.id/23177/2/jiptummpp-gdl-ramadhanay-42443-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/23177/
Daftar Isi:
  • Pembimbing: (1) Rahayu. (2) Bambang Widianto. Latar Belakang: Monosodium Glutamat (MSG)yangdikonsumsi berlebihan akan bersifat neurotoksik bagi sel saraf diotak yang berakhir dengan nekrosisnya sel trsebut. Nekrosis sel saraf tersebut disebabkan oleh peningkatan Glutamat didalam otak dan menyebabkan sel-sel saraf eksitasi terus menerus. Ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) dengan kandungan neuroprotektan didalamnya diharapkan mampu melindungi sel saraf dari kerusakan dengan menurunkan zat neurotoksik didalam sirkulasi otak. Tujuan :Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) terhadap laju nekrosis korteks serebellum tikus putih Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi Monosodium Glutamat(MSG). Metode : Menggunakan eksperimental murni. Post test randomized control design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kotrol positif), III, IV dan V diberi MSG 54 mg/kgBB/hari selama 30 hari dengan tambahan; kelompok III diberi ekstrak jahe merah 10mg/kgBB/hari, kelompok IV diberi ekstrak jahe merah 20mg/kgBB/hari, kelompok V diberi ekstrak jahe merah 40mg/kgBB/hari. Semua perlakuan dilakukan selama 30 hari. Dianalisis dengan uji One Way ANOVA, uji korelasi dan uji regresi. Hasil Penelitian dan Diskusi : Hasil analisis (r = -0.873 untuk sel granuler dan -0.915 untuk sel purkinje) (r2 = 76,2% dan 82.4%), artinya kenaikan dosis ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) menyebabkan penurunan nekrosis sel saraf. ANOVA (sig=0,000 < 0,05), uji korelasi (sig=0,000 < 0,05), uji regresi (p=0.000<0.05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Dosis perlakuan dengan penurunan nekrosis sel saraf.