HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ANGKATAN 2014
Main Author: | SARI, TARI FEBRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23166/1/jiptummpp-gdl-tarifebris-42521-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23166/2/jiptummpp-gdl-tarifebris-42521-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/23166/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing: (I) dr. Halida Nelasari Sp.OG.(II) dr.Andhika Maharani. Latar Belakang:Dismenore primer adalah nyeri haid tanpa disertai kelainan anatomi organ reproduksi. Prevalensinya cukup tinggi yaitu sekitar 54,89% remaja wanita mengalami dismenore primer. Salah satu faktor yang mempengaruhi dismenore primer adalah status gizi.Kelebihan berat badan mengindikasikan jumlah lemak yang banyak, semakin banyak lemak semakin banyak pula prostaglandin yang dibentuk, sedangkan peningkatan kadar prostaglandin (PG) dalam sirkulasi darah diduga sebagai penyebab dismenore.Status gizi kurang menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi, karena nutrisi yang ada tidak mencukupi kebutuhan pada fase luteal untuk membentuk dan memelihara korpus luteum sehingga dampaknya menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus haid yang diantaranya nyeri saat menstruasi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian dismenore primer mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2014. Metode: Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional.Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswi FK UMM angkatan 2014 dengan jumlah sampel86 responden. Analisis data menggunakanSpearman. HasilPenelitiandanDiskusi:Status gizi tidak memiliki hubungan dengan kejadian dismenore primer (SPEARMEN P<0,05) dengan signifikansi 0,919. Hal ini diduga karena prostaglandin yang mempengaruhi dismenore primer bervariasi pada tiap wanita, faktor lainnya yaitu berolahraga, stress, merokok dan faktor keturunan. Kesimpulan: Status gizi tidak memiliki hubungan dengan kejadian dismenore primer Mahasiswi FK UMM angkatan 2014.