REPRESENTASI POLITISI PEREMPUAN DALAM FILM (Analisis Semiotika Tokoh Margareth Thatcher dalam Film “The Iron Lady” Karya Phyllida Llyod)
Main Author: | Susanti, Dhaniar Sukma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23156/1/jiptummpp-gdl-dhaniarsuk-41043-1-cover%2Cl-a.pdf http://eprints.umm.ac.id/23156/2/jiptummpp-gdl-dhaniarsuk-41043-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23156/ |
Daftar Isi:
- Isu-isu gender yang sedang berkembang baik di kancah nasional maupun internasional saat ini adalah peningkatan hak-hak, derajat serta representasi perempuan dalam politik, pesan-pesan isu gender kerap kali disisipkan kedalam sebuah film, misalnya adalah film The Iron Lady karya Phyllida ini merupakan film bertema biography yang dipengaruhi oleh isu-isu pemberdayaan perempuan dalam tatanan masyarakat khususnya di dunia politik. Film ini menggambarkan serta merepresentasikan peran dan perjalanan seorang perempuan yang memilih berkarir di politik kedalam sosok Margaret Thatcher. Atas dasar itu maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana representasi politisi perempuan di dalam film The Iron Lady karya Phyllida Llyod?. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui representasi politisi perempuan di dalam sebuah film The Iron Lady karya Phyllida Llyod. Dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika dari Roland Barthes. Pendekatan yang digunakan penulis dalam pengerjaan penelitian ini ialah pendekatan kualitatif interpretatif. Tahapan analisis penelitian ini ialah sebagai berikut: Pengumpulan data kemudian dilanjutkan dengan penentuan scene yang akan diteliti. Setiap scene kemudian dianalisis menggunakan peta analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini bahwa politisi perempuan dalam film “The Iron Lady”, direpresentasikan sebagai sosok yang politisi perempuan yang dalam perjuangannya kerap kali menerapkan nilai-nilai dari feminisme liberal untuk mendapatkan hak dan kebebasan individu. Hak dan kebebasan individu yang dimaksud adalah kebebasan dalam memiliki dan menunjukkan kualitas intelektual secara otonom. Selain itu politisi perempuan juga direpresentasikan sebagai sosok yang memiliki kemampuan yang setara dengan laki-laki dalam berkarir di dunia politik. Oleh karenanya, perempuan juga memiliki hak dan kebebesan individu yang sama.