PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARANGPLOSO MALANG
Main Author: | LAILA, BERTHA OKTAVIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23034/1/jiptummpp-gdl-berthaokta-42477-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23034/2/jiptummpp-gdl-berthaokta-42477-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23034/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsika (1) penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share dengan pendekatan Problem Solving, (2) kemampuan pemecahan masalah siswa dan (3) kemampuan komunikasi matematika siswa dalam menyelesaikan permasalahan soal yang diberikan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share dengan pendekatan Problem Solving. Sumber data adalah siswa kelas VII-F SMP Negeri 1 Karang Ploso Malang Tahun ajaran 2014 – 2015 dan peneliti. Data diambil melalui observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa, pengerjaan tes evaluasi untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dan kemampuan komunikasi matematika siswa secara tertulis dalam menyelesaikan permasalahan soal. Analisa data dilakukan dengan menghitung nilai pada setiap indikator untuk mengetahui tingkat pencapaian aktivitas guru dan siswa pada setiap pertemuan, menghitung persentase nilai tes evaluasi pada setiap indikator untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa. Hasil penelitian menujukkan bahwa (1) penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share dengan pendekatan Problem Solving dapat dilaksanakan sesuai dengan RPP, aktivitas guru berkategori sangat baik dan aktivitas siswa berkategori sangat baik, (2) kemampuan pemecahan masalah siswa secara keseluruhan berkategori baik. Kemampuan pemecahan masalah paling rendah terletak pada aspek melaksanakan rencana dan merencanakan penyelesaian dengan kategori baik. Sedangkan aspek tertinggi pada aspek memahami masalah dan memeriksa kembali dengan kategori sangat baik, (3) Kemampuan komunikasi matematika pada setiap aspek berkategori baik. Namun, aspek terendah pada aspek menggunakan bahasa matematika berupa simbol-simbol dan struktur-struktur untuk memodelkan permasalahan yang termasuk pada aspek pemecahan masalah secara tertulis dan menyelesaikan permasalahan secara terorganisir dan terstruktur. Sedangkan aspek tertinggi pada aspek menggunakan dan menjelaskan pemikiran mengenai ide matematika dan menghubungkan dengan pemodelan yang telah dibuat. Secara keseluruhan kemampuan komunikasi matematika siswa diklasifikasikan dalam kategori baik.