PENERAPAN SOSIOMETRI DALAM MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 LAWANG

Main Author: ANGGRAENI, SELLY
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/22971/1/jiptummpp-gdl-sellyanggr-41842-6-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22971/2/jiptummpp-gdl-sellyanggr-41842-7-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22971/
Daftar Isi:
  • Rendahnya aktivitas siswa dalam kelompok dan kemampuan berpikir dalam memecahkan suatu masalah matematika membuat pembelajaran matematika menjadi kurang ideal. Oleh karenanya untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran dan teknik penilaian kelompok yang dapat mengaktifkan siswa berkelompok dalam kelas. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan sosiometri dalam model pembelajaran guided discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan sosiometri dalam model pembelajaran guided discovery learning pada pembelajaran matematika dengan materi bangun ruang sisi datar dan kemampuan pemecahan masalah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan objek dalam penelitian ini adalah penerapan sosiometri dalam model pembelajaran Guided Discovery Learning materi bangun ruang sisi datar pada pembelajaran matematika kelas VIII-D SMP Negeri 1 Lawang dan peneliti. Data diambil dari hasil observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan peserta didik, dan pengerjaan post tes dilakukan untuk mengetahu i kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sosiometri pada model pembelajaran Guided Discovery Learning dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan dalam RPP. Rata-rata aktivitas guru adalah 94.7% yang berkatagori sangat baik dan aktivitas peserta didik adalah 69.1% yang berkatagori cukup baik. Aktivitas siswa yang dilihat adalah aspek mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik paling rendah terletak pada aspek melaksanakan rencana dan melihat kembali yaitu 76.6% dan 70%. Namun, skor aspek memahami masalah dan membuat rencana yaitu 85% dan 83.3% sehingga diklasifikasikan dalam kategori sangat baik. Secara keseluruhan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik adalah 78.7% sehingga diklasifikasikan dalam kategori baik.