PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA KARYAWAN PADA PT. CITY GAS SURABAYA

Main Author: Herawati, Rendi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/22629/1/jiptummpp-gdl-rendiheraw-42188-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22629/2/jiptummpp-gdl-rendiheraw-42188-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22629/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan besarnya waktu standar kerja terhadap karyawan dalam melayani satu pelanggan. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya waktu standar adalah dengan menggunakan metode study waktu (time study) dimana langkah-langkah antara lain: menetapkan cara kerja standar, menguraikan pekerjaan kedalam elemen-elemen, studi pekerjaan, menentukan jumlah siklus, mengukur prestasi pekerja, menghitung waktu rata-rata, menghitung waktu normal, menghitung waktu standar. Hasil perhitungan dengan metode studi waktu didapatkan besarnya waktu rata-rata yang diperlukan pekerja untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan sebesar 4198.3 detik, berarti bahwa rata-rata pekerja bekerja dalam kurun waktu selama 69.97 detik, dengan waktu normal sebesar 62.95 detik, dan didapatkan waktu standar sebesar 69.94 detik atau 1 menit 30 detik. Sedangkan diketahui pekerja pada pelayanan pembayaran gas bumi dalam satu hari dapat bekerja selama 8 jam dengan waktu istirahat selama 1 jam sehingga dalam satu hari pekerja dapat bekerja selama 7 jam, dan seharusnya kapasitas maksimum pada loket pelayanan pembayaran gas bumi dapat melakukan pelayanan sebanyak 360 pelanggan dalam satu hari, tetapi kenyataannya loket pelayanan pembayaran gas bumi hanya dapat melakukan pelayanan sebanyak 230 pelanggan perhari.Sehingga diketahui cara kerja pada pelayanan pembayaran gas bumi tidak terjadi masalah atau normal, tetapi perusahaan masih mengalami penumpukan antrian pelanggan, sedangkan masalah yang terjadi pada proses pelayanan pembayaran gas bumi terletak pada pembagian tugas yang melebihi dari satu tugas, masalah pertama terjadi pada pekerja Afif yang memiliki tiga tugas, tugas pertama dan kedua dilakukan diawal proses pelayanan sedangkan tugas ketiga dilakukan diakhir pelayanan, sedangkan masalah kedua terjadi pada pekerja Anto yang hanya memiliki satu tugas pekerjaan, sehingga hal tersebut membuat lambatnya pelayanan dan terjadi penumpukan antrian pelanggan.