KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI KALANGAN ETNIS JAWA DENGAN ETNIS PAPUA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN (Studi Pada Siswa SMA Selamat Pagi Indonesia Kota Batu)

Main Author: Seputri, Cintia Devi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/22346/1/jiptummpp-gdl-cintiadevi-39663-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22346/2/jiptummpp-gdl-cintiadevi-39663-1-pendahul-.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22346/
Daftar Isi:
  • Manusia tidak dapat hidup tanpa bergantung pada individu lainnya, dan faktor utama untuk berinteraksi dengan individu lain tersebut adalah komunikasi, dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan informasi, ide, gagasan, pemikiran dan yang lainnya kepada orang lain. Budaya memberikan identitas kepada sekelompok orang, diantaranya dapat di definisikan dari komunikasi dan bahasa. Sistem komunikasi, verbal dan nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana komunikasi antar budaya di kalangan etnis Jawa dan etnis Papua dalam meningkatkan kerukunan di SMA Selamat Pagi Indonesia Batu? (2) Faktor apa yang mendukung dan menghambat komunikasi antar budaya di kalangan etnis Jawa dan Papua dalam meningkatkan kerukunan ? Penelitian ini menggunakan pedekatakan kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Selamat Pagi Indonesia Batu yang berada di jalan Pandanrejo No. 1 Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Selamat Pagi Indonesia Batu yang berasal dari etnis Jawa 3 siswa dan etnis Papua 3 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah data yang telah terkumpul menggunakan model interaktif miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah Komunikasi Antar Budaya di kalangan etnis Jawa dengan Papua pada kenyataannya memang seringkali ditemuai adanya siswa yang dengan mudah melakukan komunikasi dan ada juga yang sulit melakukan komunikasi. Para siswa pada awalnya sedikit kesulitan menyesuaikan diri ketika berkomunikasi antar siswa karena berlatar etnis yang berbeda, tetapi mereka tetap bisa berkomunikasi dengan bahasa masing-masing. Faktor yang mendukung komunikasi antar budaya etnis Jawa dan Papua dalam meningkatkan kerukunan adalah tidak terlepas dari perbedaan pendapat yang apabila tidak dapat dicegah dapat mengarah ke arah yang tidak baik bagi perkembangan proses belajar mengajar di SMA Selamat Pagi Indonesia Kota Batu sehingga menganggu kerukunan antar siswa sedangkan faktor yang menghambat adalah masih ada geng-gengan sehingga mereka masih bergaul dengan sesama etnis belum bisa membaur dengan etnis lain. Kondisi ini memang memerlukan proses agar semuanya dapat berjalan. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa pelajar yang berbeda etnis sangat memahani adanya perbedaan yang ada pada etnis masing-masing. Semua itu bisa dilihat dari antusias dalam memberikan informasi tentang etnis masing-masing maupun etnis lainnya. Mereka menganggap bahwa adanya perbedaan tersebut dapat mempererat tali persaudaraan mereka dan saling mengenal budaya satu dengan yang lainnya. Walaupun terkadang terdapat banyak perbedaa pendapat, namun mereka tidak pernah merasa bosan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.