RESEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEKERASAN PADA FILM KARTUN INDONESIA (Studi pada Orang tua dan Anak di Kota Malang pada Film Adit dan Sopo Jarwo di MNC TV)
Main Author: | Ryantami, Elisna Asri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/22341/1/jiptummpp-gdl-elisnaasri-39665-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/22341/2/jiptummpp-gdl-elisnaasri-39665-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/22341/ |
Daftar Isi:
- Film kartun produksi lokal mengalami peningkatan yang pesat, tetapi justru dalam film kartun ditemukan adegan kekerasan. Film kartun Adit dan Sopo Jarwo adalah salah satu film kartun lokal yang cukup diapresiasi khalayak. Pada tahun 2014 Adit dan Sopo Jarwo menduduki peringkat 1 sebagai best rating di seluruh program dan di seluruh stasiun televisi di Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui resepsi kekerasan dalam film kartun Adit dan Sopo Jarwo di MNC TV dari sudut pandang orang tua dan anak di perumahan Sawojajar Malang. Teori yang digunakan peneliti sebagai landasan pada penelitian ini adalah Teori interaksionisme simbolis. Teori tersebut digunakan oleh peneliti untuk menganalisis makna yang muncul dari pikirian manusia, mengenai diri dan hubungannya ditengah masyarakat. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang berlandaskan studi resepsi terhadap orang tua dan anak di perumahan Sawojajar Malang JL. Selat Sunda V RT 08 RW 11. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah FGD (Forum Group Discussion) dan wawancara mendalam (In Depth Interview). Hasil penelitian yang diperoleh antara lain (1) subyek penelitian Ibu Helma dan Ibu Diana berada di posisi dominan dimana orang tua mengetahui tentang makna kekerasan namun jarang mendampingi anaknya sehingga tidak mengetahui adegan kekerasan yang muncul. Kemudian pada posisi negosiasi Ibu Ida dan Ibu Tantri mengetahui kekerasan yang ada dan memperbolehkan anaknya menonton film kartun namun terjadwal. Ibu Putri masuk posisi oposisi dimana subyek sangat mengerti tentang kekerasan dan selalu mendampingi dan melarang anaknya menonton jika muncul adegan kekerasan. (2) Fauzi, Suci, dan Agung termasuk subyek penelitian di posisi negosiasi, mereka mengetahui adegan kekerasan tersebut namun setiap hari masih menonton film kartun tersebut. Sedangkan pada posisi dominan, mereka adalah Dea, Vena dan Devan karena mereka merasa cocok dengan film tersebut.