PERENCANAAN LINE BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANK POSITION WEIGHT DAN REGION APPROACH GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN (Studi Kasus PT ERATEX DJAJA Tbk)
Main Author: | MUHARROM, RESTU SYAIFUL |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/22313/1/jiptummpp-gdl-restusyaif-40924-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/22313/2/jiptummpp-gdl-restusyaif-40924-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/22313/ |
Daftar Isi:
- PT. Eratex Djaja merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang garment atau pakaian jadi. PT Eratex Djaja sering terjadi adanya penumpukkan barang setengah jadi pada setiap stasiun kerja yang menunggu proses berikutnya, dari sini dapat dilihat bahwa lintasan produksi pada PT Eratex Djaja kurang seimbang. Untuk mengatasi permasalahan itu digunakan metode Region Approach dan Rank Position Weight. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke lokasi produksi. Hasil dari pengumpulan data kemudian dilakukan tes keseragaman data dan tes kecukupan data untuk semua proses operasi. Langkah berikutnya yaitu menghitung waktu normal kemudian dilanjutkan menghitung waktu baku untuk setiap proses operasi. Hasil dari perhitungan waktu baku itu yang akan dijadikan waktu proses setiap operasi dalam perencanaan keseimbangan lintasan. Perhitungan menggunakan Rank Position Weight dilakukan dengan cara pembobotan dari proses 1 sampai proses terakhir, kemudian diranking dari bobot terbesar sampai bobot yang terkecil. Hasil dari ranking tersebut yang akan digunakan untuk pengelompokkan proses operasi kedalam stasiun kerja. Perhitungan menggunakan Region Aprroach tergantung pada pembagian region berdasarkan operasi yang mendahului dan mengikuti pada precedence diagram. Hasil dari kedua metode akan dibandingkan untuk mencari lintasan yang seimbang dan efektif. Dari hasil perhitungan menggunakan metode Region Approach (RA) dan Rank Position Weight (RPW) yang sudah dilakukan maka didapatkan solusi yang optimum adalah menggunakan metode Region Approach (RA) dengan cycle time sebesar 2,48 menit, waktu idle time terbesar 1,01 menit, efficiency sebesar 79%, balance delay sebesar 21% dan output produksi yang dihasilkan dalam 1 shift sebesar 169 unit atau 338 unit celana jeans dalam sehari.