PEMAKANAAN INSTAGRAMMERS TERHADAP #EXPLORELOMBOK DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA (Studi Resepsi pada Anggota Komunitas Instameet Lombok)
Main Author: | Sukoco, Restu Rari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/22148/1/jiptummpp-gdl-resturaris-40418-1-pendahul-x.pdf http://eprints.umm.ac.id/22148/2/jiptummpp-gdl-resturaris-40418-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/22148/ |
Daftar Isi:
- Dalam perkembangan teknologi khususnya perkembangan penggunaan internet saat ini semakin pesat karena didukung dengan kegunaan media sosial yang beragam menjadikan media sosial tidak hanya sebagai media bersosialisasi. Sebagai contoh, media sosial bisa menjadi media promosi wisata. Peneliti mengangkat #explorelombok pada media sosial yaitu karena fenomena promosi melalui platform foto Instagram kini sangat digemari dan menjadi suatu tren dikalangan anak muda untuk terus mengeksplorasi tempat baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan serta mendeskripsikan penerimaan para anggota komunitas Instameet Lombok terhadap #explorelombok di media sosial Instagram sebagai media promosi wisata. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pemaknaan Stuart Hall dengan model encoding-decoding untuk menganalisis resepsi anggota komunitas Instameet Lombok. Sedangkan untuk analisa data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, kegiatan Focus Group Discussion (FGD), dan dokumentasi serta dihubungkan dengan studi resepsi pemaknaan para anggota komunitas Instameet Lombok terhadap #explorelombok di media sosial Instagram sebagai media promosi wisata. Dalam analisa data menunjukkan bahwa dalam studi resepsi terdapat tiga kategori audiens atau penonton, yaitu kategori penonton dominan (dominant hegemonic position), penonton negosiasi (negotiated code / position) dan penonton oposisi (oppositional code / position). Namun dalam penelitian ini ditemukan bahwa informan dikategorikan kepada dua kategori yaitu kategori penonton dominan (dominant hegemonic position) yang memaknai #explorelombok sebagai media promosi wisata dan memaknai #explorelombok sebagai ciri khas dari akun @exlorelombok serta syarat agar foto dengan hashtag tersebut dapat dimuat oleh akun @explorelombok. Kedua, penonton yang menegosiasi (negotiated code / position) bahwa #explorelombok selain menjadi sebagai metada yang mengumpulkan semua informasi tentang Lombok, namun sebagai ajang menambah pertemanan dalam mengeksplor dan membesarkan nama komunitas Instameet Lombok itu sendiri. Penelitian ini menyimpulkan hasil dari FGD dan wawancara yang diikuti oleh anggota komunitas Instameet Lombok, secara keseluruhan informan memaknai #explorelombok di media sosial Instagram sebagai media promosi wisata. Berdasarkan data yang yang ditemukan dari FGD dan wawancara, jawaban atas pertanyaan tersebut peneliti menemukan beragam pendapat. Namun secara garis besar peneliti dapat menyimpulkan tujuan informan menggunakan #explorelombok di setiap postingan foto di media sosial Instagram adalah sebagai portal pariwisata di Lombok, sehingga ketika orang ingin mencari informasi tentang Lombok dengan menggunakan hashtag tersebut, maka akan terlihat foto-foto yang terkait dengan Lombok. Selain itu, menjadi salah satu syarat agar foto dengan hashtag tersebut dapat di-feature oleh akun @explorelombok.