KONSTRUKSI MEDIA ASING PADA JOKO WIDODO (Analisis Framing pada Pemberitaan Tentang Jokowi di Media Online Asing SMH.com.au, BBC.com dan CNN.com)
Main Author: | FATMALA, SHINTYA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/22057/1/jiptummpp-gdl-shintyafat-40555-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/22057/2/jiptummpp-gdl-shintyafat-40555-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/22057/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini di latar belakangi oleh popularitas Joko Widodo sebagai presiden. Sehingga menjadi nilai komoditas yang tinggi untuk diberitakan, terutama pada media asing. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana SMH.com, BBC.com dan CNN.com mengkonstruksi berita mengenai Joko Widodo dan bagaimana perbandingannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstrusi serta faktor pembingkaian berita media tersebut dalam memberitakan Joko Widodo pada 100 hari kerja sebagai presiden. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori hierarkie level dengan pendekatan penelitian kualitatif interpretatif. Menggunakan metode penelitian analisis framing model Pan dan Kosicki. Analisis framing Pan dan Kosicki menggunakan empat elemen yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Hasil analisis dan pembahasan ketiga media tersebut SMH.com.au, BBC.com dan CNN.com lebih bersikap kontra terhadap Jokowi. Lima isu yang muncul dalam yaitu pelantikan Joko Widodo, hukuman mati terpidana Bali Nine, 100 hari kerja Joko Widodo, penebangan kelas ekonomi dan pelantikan kabinet baru. SMH.com, BBC.com dan CNN.com lebih menonjolkan pada isu hukuman mati terpidana Bali Nine. Jokowi diposisikan sebagai pihak yang bersalah.sudut pandang yang dipilih hukuman mati tersebut telah melanggar HAM, hubungan diplomatik yang terganggu, keadilan dari pihak keluarga terpidana. SMH,com,au mengkonstruksi berita dengan menonjolkan unsur sintaksis dan retoris. BBC.com mengkonstruksi beritanya dengan berusaha netral, yaitu menggunakan narasumber secara cover both side dengan menonjolkan unsur sintaksis dan tematik. Sedangkan CNN.com mengkonstruksi beritanaya dengan memilih sudut pandang kontra terhadap Jokowi namun secara terselubung dengan menonjolkan unsur Sintaksis dan skrip. Pemilihan isu dan tema hanya CNN.com yang memberitakan Joko Widodo sebagai subjek berita eksklusifnya.