PENANDA KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI DALAM RUBRIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN HARIAN KOMPAS EDISI 1-7 JUNI 2014

Main Author: ARWININGSIH, LULUK
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/22042/1/jiptummpp-gdl-lulukarwin-40500-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22042/2/jiptummpp-gdl-lulukarwin-40500-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22042/
Daftar Isi:
  • Wacana yang baik ditandai dengan penggunaan penanda kohesi atau kerapian bentuk tulisan dan koherensi atau kepaduan makna . Tanpa kohesi dan koherensi, wacana tersebut tidak efektif, rancu, dan sulit dipahami oleh pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) wujud penanda kohesi gramatikal referensi dalam rubrik pendidikan dan kebudayaan di Harian Kompas. (2) fungsi penanda kohesi gramatiakal referensi dalam rubrik pendidikan dan kebudayaan di harian Kompas. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural dengan metode deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa teks tulis yang terdapat pada rubrik pendidikan dan kebudayaan dan teknik pengolahan datanya berupa a) membaca teks berulang-ulang, b) mengidentifikasi penanda referensi, c) mengklasifikasikan, kemudian d) menganalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, wujud penanda referensi persona meliputi saya, aku, kami, kita, ia, dia, -nya, dan mereka. Selanjutnya, wujud penanda referensi persona yang paling banyak muncul adalah -nya. Selain itu, itu adalah penanda referensi demonstrativa yang paling banyak muncul diantara penanda referensi demonstrativa yang lain seperti ini, demikian, dan tersebut. Sedangkan ter- merupakan penanda referensi yang paling banyak muncul dalam penanda referensi komparatif, melebihi lebih Â.... Kedua, fungsi penanda referensi yang didasarkan pada acuannya (kata, frasa, klausa, dan kalimat), yang paling dominan kemunculannya adalah frasa. Sedangkan, fungsi penanda referensi yang didasarkan pada lingkupnya (intrakalimat, antarkalimat, dan antaralinea), yang paling dominan kemunculannya adalah lingkup antarkalimat.