ANALISIS BAHASA PLESETAN DALAM TAYANGAN ACARA THE COMMENT DI NET. TV

Main Author: MAYASARI, YULIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/22002/1/jiptummpp-gdl-yuliamayas-39004-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22002/2/jiptummpp-gdl-yuliamayas-39004-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22002/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini menganalisis penggunaan bahasa “plesetan” pada tayangan acara televisi The Comment di NET. TV. Bahasa plesetan sangat menarik untuk diteliti karena mengandung kelucuan dengan pola pembentukan bahasa yang baru sehingga adanya keunikan dalam bahasa “plesetan” yang digunakan. Bahasa “plesetan” itu dapat berupa bentuk kritik secara tidak langsung. Timbulnya plesetan diakibatkan adanya pola pembentukan yang sama. Seperti halnya ketika seseorang berbicara awalnya menggunakan bahasa yang umum, tetapi pembicara menambahkan bentuk kata yang diplesetkan sehingga merujuk kepada hal yang sudah dibicarakan. Bahasa “plesetan” pada umumnya sangat kontekstual sehingga berfungsi untuk mengungkapkan pola pikir dan perasaan penutur bahasa yang bersangkutan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola pembentukan dan fungsi bahasa “plesetan” yang digunakan dalam acara The Comment. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik rekam dengan mengunduh video The Comment yang diunduh dari youtube dengan alamat www.netmedia.co.id/program/the-comments#sthash.P9H7YBVc.dpuf, untuk memperoleh data dari video tersebut digunakan teknik simak dan teknik catat sehingga menuliskan kembali. Data penelitian berupa 29 video dan mejadikan 54 dialog. Analisis data dilakukan dengan cara pemakaian tabel yang dilakukan dengan pengelompokan data, membuat kode data, serta mendeskripsikan dan terakhir menyimpulkan data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis data, maka hal-hal yang diperoleh sebagai berikut. Pertama, bahasa “plesetan” dari segi pola pembentukan bahasa “plesetan”ditemukan pola pembentukan (a) pemanjangan, (b) subtitusi (c) reduplikasi (d) asimilasi (e) epentesis (f) sinkop (g) apokop (h) paragog dan (i) metatesis. Kedua, bahasa “plesetan” yang ditemukan memiliki tiga fungsi, yaitu: (1) fungsi direktif (2) fungsi fatik dan (3) fungsi referensial.