DAMPAK OTONOMI KHUSUS TERHADAP PEMBANGUNAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN (Studi Penelitian di Distrik Fakfak Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat Tahun 2009- 2013)
Main Author: | ABDULLAH, SADAM |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21981/1/jiptummpp-gdl-sadamabdul-40519-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/21981/2/jiptummpp-gdl-sadamabdul-40519-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21981/ |
Daftar Isi:
- Sebagaimana tertuang dalam penjelasan UU Nomor 21 tahun 2001, hal-hal yang mendasar yang menjadi isi undang- undang otonomi khusus ini adalah, pertama, pengaturan kewenangan antara pemerintah dengan provinsi Papua yang dilakukan dengan kekhususan; kedua, pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli Papua serta pemberdayaannya secara strategis dan mendasar, ketiga , mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Otonomi khusu yang diberikan kepada rakyat papua itu sendri dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antara Provinsi Papua dan Provinsi-Provinsi lain. beberapa faktor yang menjadi perhatian khusus baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yaitu dibidang pendidikan dan kesehatan. Sebab kedua faktor tersebut merupakan salah satu hal vital yang harus dipikirkan dan direncanakan secara matang sebab akan berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Dengan melihat lambatnya pertumbuhan pendidikan dan kesehatan dipapua dan papua barat, maka sudah sepantasnya dana otsus tersebut bisa menjadi pendorong percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak otonomi khusus terhadap tingkat pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Fakfak, untuk mencapai tujuan tersebut, metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian Deskriptif Kualitatif dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi untuk memberikan informasi tentang kondisi yang terjadi dilokasi penilitian. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dan data skunder. Faktor penting dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan adalah sumberdaya manusia atau penduduk, karena selain sebagai objek penduduk juga merupakan subjek pembangunan. Data dan informasi penduduk merupakan data dasar bagi pengambilan kebijakan dalam menentukan langkah-langkah yang dapat mengendalikan laju pertumbuhan maupun meningkatkan kualitas penduduk. Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditandai dengan jumlah kematian ibu, jumlah kematian bayi, dan usia harapan hidup. Sampai saat ini, kematian ibu masih merupakan salah satu masalah prioritas bidang kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Berbagai program telah dilaksanakan di Indonesia dengan keterlibatan aktif dari berbagai sector pemerintah, organisasi non pemerintah, dan masyarakat serta dengan dukungan dari berbagai badan internasional, hal serupa juga terjadi di Kabupaten Fakfak, kurangnya pemahaman akan pola hidup sehat, serta pelayanan kesehatan yang kurang memadai membuat pertumbuhan pembangunan kesehatan dikabupaten Fakfak perlu mendapat perhatian khusus. Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan, bahwa Otonomi Khusus yang diberikan Untuk Provinsi Papua dan Papua Barat dengan program khusus percepatan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan antar Provinsi Papua dan Provinsi-Provinsi lain, dilihat belum begitu maksimal, khusunya untuk Kabupaten Fakfak sendri, masih belum merata, masyarakat yang tinggal di daerah pelosok masih sulit mengakses pelayanan kesehatan yang efektif sehingga membuat masyarakat terpaksa lebih memilih pengobatan tradisional ketimbang pengobatan tenaga ahli. Hal ini tidak sejalan dengan amat Undang-Undang Otonomi Khusus