KAJIAN ETNOBOTANI MASYARAKAT SAMBORI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT
Main Author: | Gunaifin, Aan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21934/1/jiptummpp-gdl-aangunaifi-40152-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/21934/2/jiptummpp-gdl-aangunaifi-40152-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21934/ |
Daftar Isi:
- Sekitar 1.260 Ha adalah lahan Sawah dan tegalan. Sisanya untuk pemukiman dan prasarana umum. Perkebunan rakyat dan kawasan lindung seluas 736 Ha. Dengan melihat potensi tumbuhan di Lereng Lambitu dan budaya masyarakat di sekitar Lereng Lambitu (dalam hal pemanfaatan tumbuhan) menunjukan adanya interaksi masyarakat dengan kawasan tersebut. Oleh karena itu kajian etnobotani masyarakat sekitar kawasan Lambitu perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali kearifan lokal masyarakat sambori dalam pemanfaatan tumbuhan yang konservatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sambori Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015. Metode yang dipakai ialah metode deskripsi etnografis melalui wawancara dan studi literature. Pemilihan informasi dilakukan dengan menggunakan teknik snowball (bola salju) dengan terlebih dahulu menentukan infororman kunci (Key Informan) yang dianggap memiliki kecukupan informasi mengenai masyarakat dan kebudayaan di daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 49 jenis tumbuhan, dan dapat dibedakan kedalam delapan kelompok kegunaan, yaitu: tumbuhan penghasil bahan bangun 14 jenis, penghasil obat 12 jenis, penghasil kerajinan dan pakan ternak 3 jenis, keperluan upacara adat 11 jenis, penghasil pangan 7 jenis dan tumbuhan pengashil pestisida 6 jenis taaman dan kayu bkar 4 jenis. Saran yang perlu dilakukan dari hasil penelitian ini adalah Perlu adanya uapaya pegembangan dengan sistem agroforestry untuk dipraktekan kepada masyarakat yang ada di lereng Lambitu terutama di desa Sambori sehingga dapat memberikan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.