INVENTARISASI TANAMAN MENTIGI GUNUNG (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq) DI BLOK ARGOWULAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
Main Author: | Ayu, Citra Kusumaning |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21925/1/jiptummpp-gdl-citrakusum-39247-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21925/2/jiptummpp-gdl-citrakusum-39247-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/21925/ |
Daftar Isi:
- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan kawasan hutan dengan tujuan sebagai kawasan pelestarian alam yang memiliki ciri khas tertentu dengan keanekaragaman flora dan fauna. Tanaman Mentigi Gunung (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq) ini merupakan tanaman asli (endemik) yang hidup di daerah Pegunungan Jawa, termasuk di blok argowulan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tanaman ini perlu perhatian khusus agar keberadaannya tidak punah karena adanya tanaman invasive yang menyerang. Walaupun tanaman ini mendominasi sekitar kawah pegunungan Jawa, penelitian yang dilakukan untuk mengungkap potensinya masih sangat minim. Dengan demikian berbagai aspek tanaman ini, mulai aspek botani sampai kepada penggunaannya untuk kepentingan manusia masih terbuka luas dan memiliki prospek menjanjikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi (volume standing stock), sebaran populasi tanaman, mendapatkan posisi koordinat tegakan Mentigi Gunung (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq) dalam peta kawasan dengan menggunakan citra di blok Argowulan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Penelitian ini dilaksanakan di Blok Argowulan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Malang, dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 sampai Oktober 2014. Teknik pengambilan sampel dan penentuan petak ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic sampling with random start. Untuk metode pengambilan sampel menggunakan Continous Strip Sampling (CSS) dengan IS 10% dari masing-masing blok. Pengambilan titik koordinat tegakan menggunakan inventarisasi 100% dan pengambilan data sekunder meliputi peta lokasi penelitian, letak, luas, topografi, suhu udara, kelembaban, batas wilayah penelitian, dll.