PENGARUH DOSIS PUPUK ZA DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN GROWMORE TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI MAHONI (Swietenia macrophylla King)

Main Author: SETYAWAN, ANDIK EKO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/21917/1/jiptummpp-gdl-andikekose-39291-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/21917/2/jiptummpp-gdl-andikekose-39291-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/21917/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk ZA dan konsentrasi pupuk daun growmore terhadap pertumbuhan semai mahoni (Swietenia macrophylla King). Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah semai mahoni (S. macrophylla King) yang berumur 10 bulan, pupuk ZA, Pupuk daun growmore, kertas, amplop, label, tanah dan arang sekam padi. Peralatan yang digunakan dalam penenlitian ini adalah alat tulis menulis, penggaris, polybag, timbangan, oven, sekop, ember, seed box, gunting pangkas, timbangan analitik, gembor, sprayer, jangka sorong dan desikator. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama dosis pupuk ZA (A) yang terdiri dari 3 taraf: (A0) yaitu tanpa dosis pupuk ZA (kontrol), (A1) dosis pupuk 0,1 grm/tanaman, (A2) dosis pupuk 0,3 grm/tanaman dan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk daun growmore (B) yang terdiri dari 3 taraf: (B1) konsentrasi pupuk daun growmore 1 grm/liter air, (B2) konsentrasi 2 grm/liter air, (B3) konsentrasi 3 grm/liter air. Peubah yang diamati meliputi : tinggi semai, diameter batang semai, jumlah daun semai dilakukan setiap seminggu sekali. Untuk pengamatan panjang akar semai, bobot basah semai dan bobot kering semai dilakukan diakhir pengamatan. Data yang diperoleh dianalisa ragam. Untuk mengetahui perbedaan perlakuan di uji Duncan pada taraf 5 %. Hasil analisa ragam menunjukkan, tidak terjadi interaksi pada semua peubah pengamtan tinggi, diameter, jumlah daun, bobot basah, bobot kering, dan panjang akar, namun perlakuan A dan B terjadi pengaruh yang nyata. Perlakuan A2 pada umur pengamatan 35 hst, 42 hst, dan 49 hst menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya terhadap pertambahan tinggi semai, kemudian umur pengamatan 56 dan 63 hst perlakuan A1 menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan A1 pada umur pengamatan 14 hst, 21 hst dan 28 hst menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan laiannya terhdap jumlah daun. Perlakuan A2 menunjukkan perbedaan yang nyata pada peubah bobot basah dan bobot kering. Perlakuan konsentrasi B3 pada umur pengamatan 28 hst dan 49 hst menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya terhadap peubah pertambahan diameter batang semai.