STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA BATU DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA PETIK APEL DI DESA TULUNGREJO
Main Author: | PUTRI, YUTARI AMALIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21741/1/jiptummpp-gdl-yutariamal-39243-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21741/2/jiptummpp-gdl-yutariamal-39243-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/21741/ |
Daftar Isi:
- Pengembangan desa wisata merupakan model atau suatu konsep untuk memaksimalkan potensi yang ada di desa tersebut dan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada kearifan lokal. Dalam konsep pengembangan desa wisata menyajikan keindahan alam yang ada dengan menonjolkan ciri kelokalan budaya setempat serta melibatkan wisatawan langsung dengan masyarakat setempat. Salah satu desa wista yang dijadikan icon dari Kota Batu adalah obyek wisata petik apel yang berada di Desa Tulungrejo. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bagaimana strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam pengembangan desa wisata petik apel di Desa Tulungrejo serta apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata petik apel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif yang lebih menekankan pada data yang bersifat kalimat dan bukan angka. Adapun sumber data dalam penelitian kualitatif yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Lokasi penelitian dilakukan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dan Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji. Data ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam pengembangan desa wisata petik apel di Desa Tulungrejo masih tergolong minim. Mulai dari penyediaan sarana dan prasarana maupun dalam hal anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan desa wisata. Selain itu kebijakan pengembangan desa wisata ini dapat dinilai bahwa kebijakan tersebut masih bersifat top down, yang mana dalam tahap perencanaan pemerintah daerah tidak melibatkan masyarakat Desa Tulungrejo secara langsung. Dalam hal ini masyarakat lebih terlihat dalam tahap implementasi. Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, peneliti menyimpulkan bahwa keberadaan desa wisata di Kota Batu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat setempat di desa wisata. Akan tetapi dalam pengembangan desa wisata harus adanya partisipasi aktif dari masyarakat secara langsung mulai dari tahap perencanaan, tahap implementasi, hingga tahap pengawasan. Maka dari itu sebaiknya pemerintah Kota Batu melakukan kerjasama yang baik dengan para stakeholder yang ada di Desa Tulungrejo