ANALISIS METODE PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSIF DI SDN SUMBERSARI 2 KOTA MALANG

Main Author: OKTRIA, MILA MUSTIKA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/21492/1/jiptummpp-gdl-milamustik-41235-1-1.penda-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/21492/2/jiptummpp-gdl-milamustik-41235-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/21492/
Daftar Isi:
  • Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, penyampainan berlangsung dalam interaksi edukatif. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi akan meningkatkan kreatifitas siswa. Namun kenyataannya masih banyak guru yang tidak menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi baik dalam bentuk seting sekolah inklusif maupun tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan metode pembelajaran pada sekolah inklusif, (2) kendala dalam pelaksanaan metode pembelajaran pada sekolah inklusif, (3) solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan metode pembelajaran pada sekolah inklusif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang dipilih guru kelas I-VI, dua guru pendamping khusus (GPK), dan kepala sekolah SDN Sumbersari 2 Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan (1) guru menggunakan silabus dan RPP modifikasi untuk siswa ABK, menggunakan metode pembelajaran yang sama dengan siswa reguler akan tetapi untuk ABK ditambah dngan pendekatan (2) guru mengalami kendala dalam pembuatan silabus dan RPP modifikasi dikarenakan kurangnya waktu pembuatan, guru mengalami kendala dalam penerapan metode pembelajaran karena dipengaruhi oleh emosi, mood siswa serta media yang masih kurang dalam penggunaan metode pembelajaran, kurangnya GPK yang membantu siswa ABK saat proses pembelajaran di kelas, guru yang masih belum memahami karekteristik ABK. (3) meluangkan waktu lebih, menambah GPK untuk membantu mengatasi siswa saat tantrum, memberdayakan semua guru, mengikuti seminar atau pelatihan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang penyelenggaraan sekolah inklusif, menggunakan media pembelajaran seadanya yang sesuai dengan materi.